Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi IHSG & Saham-saham Potensial Cuan usai MK Putuskan Hasil Sengketa Pilpres

IHSG diperkirakan rebound pada perdagangan hari ini, Selasa (22/4/2024), setelah pembacaan putusan MK. Beberapa saham turut direkomendasikan analis pagi ini.
Annisa Kurniasari Saumi,Rizqi Rajendra
Selasa, 23 April 2024 | 06:00
IHSG diperkirakan rebound pada perdagangan hari ini, Selasa (22/4/2024), setelah pembacaan putusan MK. Beberapa saham turut direkomendasikan analis pagi ini. Bisnis/Himawan L Nugraha
IHSG diperkirakan rebound pada perdagangan hari ini, Selasa (22/4/2024), setelah pembacaan putusan MK. Beberapa saham turut direkomendasikan analis pagi ini. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melakukan rebound pada perdagangan hari ini, Selasa (22/4/2024), setelah pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Beberapa saham turut direkomendasikan analis pagi ini.

Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam risetnya menuturkan pada sesi sebelumnya IHSG bergerak berfluktuatif, di tengah pembacaan keputusan MK mengenai sengketa hasil Pemilihan Umum atau Pemilu. Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG dapat bergerak rebound hari ini.

"Jika IHSG bertahan di atas batas atas support 7.075, IHSG berpeluang mencatatkan rebound lanjutan di hari ini," tulis Phintraco Sekuritas, Selasa (23/4/2024). 

Phintraco Sekuritas melihat potensi rebound IHSG berada pada kisaran 7.100. Resistance IHSG diperkirakan berada pada level 7.150, dengan support pada 7.050.

Dari dalam negeri, lanjut Phintraco Sekuritas, keputusan MK tersebut diharapkan memberikan kepastian atau mengurangi uncertainty risk dari Pemilu di Indonesia. 

Phintraco Sekuritas melihat kondisi tersebut berpotensi meredam capital outflow dari Pasar Modal Indonesia dalam jangka pendek. Nilai tukar rupiah menguat terbatas 0,123% ke Rp16.230 per dolar AS hingga Senin sore (22/4/2024).

Masih dari dalam negeri, sentimen positif juga berasal dari realisasi surplus Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) sebesar US$4,47 miliar di Maret 2024. 

Kinerja tersebut sejalan dengan realisasi penurunan nilai ekspor sebesar 4,19% yoy di Maret 2024 yang lebih baik dari penurunan sebesar 9,60% yoy di Februari 2024.

Dari eksternal, pasar mengantisipasi realisasi indeks sektor jasa di Euro Area, Jerman, Inggris, dan AS di April 2024. Mayoritas menunjukan perbaikan meski tidak terlalu signifikan dibanding periode sebelumnya. 

Adapun saham-saham top picks Phintraco Sekuritas pada Selasa (23/4/2024) di antaranya PTPP, MYOR, EXCL, HRUM, NCKL, dan DSNG.

Saham-saham Sektor Tambang Potensial Cuan

Saham-saham emiten di sektor pertambangan batu bara, nikel, hingga emas juga berpotensi cuan usai pembacaan putusan putusan MK.

Sebagaimana diketahui, pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) memiliki program kerja yang berkomitmen untuk mendorong hilirisasi pertambangan, sehingga hal itu direspons oleh pelaku pasar.

Adapun, MK memutuskan bahwa pendaftaran Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden tetap sah berdasarkan hukum. MK juga tidak menemukan bukti adanya intervensi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pencalonan Gibran.

Pengamat pasar modal sekaligus Direktur Avere Investama Teguh Hidayat mengatakan, keputusan MK saat ini sudah sesuai prediksi para pelaku pasar. Sebab, kata dia, pada Pilpres di tahun-tahun sebelumnya, belum pernah terjadi MK membatalkan hasil Pilpres maupun mengadakan pemilihan ulang.

"Kalau memang hasil keputusan MK seperti itu ya berarti itu sesuai harapan dari pelaku pasar, jadi IHSG kemungkinan bisa naik," ujar Teguh kepada Bisnis, dikutip Selasa (23/4/2024).

Kendati demikian, dia juga mengingatkan ada faktor lain yang dapat memengaruhi IHSG, salah satunya yakni tensi geopolitik global di Timur-Tengah yang semakin memanas antara Israel dan Iran.

Hal tersebut menyebabkan harga-harga komoditas seperti emas dan minyak mentah melambung, dan nilai tukar rupiah melemah. Namun, hal itu juga dapat menguntungkan bagi emiten-emiten tambang yang berbasis ekspor.

"Investor dapat mencermati saham-saham komoditas berbasis ekspor, misalnya ADRO untuk batu bara, lalu emiten nikel seperti INCO, dan emiten emas yaitu HRTA," ujar Teguh.

Dengan kondisi pelemahan rupiah seperti saat ini, dia mengatakan Bank Indonesia (BI) kemungkinan tidak akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat, atau tetap ditahan di level 6%. Di lain sisi, Teguh optimistis IHSG dapat menguat jika sentimen di dalam negeri kondusif hingga akhir tahun.

"Sampai akhir tahun nanti ya kalau memang tidak ada masalah apa-apa di dalam negeri, termasuk hasil MK ini juga tidak membatalkan Pilpres, seharusnya IHSG bisa naik lagi, mungkin pada akhir tahun nanti IHSG bisa ke 7.300-7.400," pungkasnya.

Senada, Community & Retail Equity Analyst Lead Indo Premier Sekuritas Angga Septianus menambahkan, data survei menunjukkan investor domestik maupun asing memprediksi bahwa paslon Prabowo-Gibran akan menang sejak sebelum Pemilu dimulai, dan prediksi mereka saat ini pun masih sama.

Oleh sebab itu, menurutnya investor dapat mencermati saham-saham terkait hilirisasi mineral logam, seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) dan PT Timah Tbk. (TINS). Adapun Indo Premier Sekuritas mematok target harga MDKA di level Rp3.200, diikuti MBMA dengan target Rp750 per saham.

Selain itu, investor perlu mengamati tensi geopolitik di Timur Tengah, yang masih tereskalasi hampir setiap harinya. Risiko besar ini adalah salah satu penyebab komoditas emas sedang mengalami kenaikan yang sangat signifikan sebagai aset safe haven. 

"Selain itu, penguatan dolar AS terhadap rupiah dan kenaikan yield AS juga menyerap dana asing di IHSG, yang menyebabkan saham-saham bluechip mengalami tekanan jual saat ini," pungkas Angga kepada Bisnis.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper