Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,19% atau 13,4 poin ke level 7.073,82 pada perdagangan Senin (22/4/2024). Saham BBCA, BREN, hingga MEDC ditutup pada zona merah di awal pekan ini.
Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 272 saham menguat, 306 saham melemah, dan 205 saham stagnan hari ini. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.026-7.117. Kapitalisasi pasar tercatat turun menjadi Rp11.685 triliun.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi saham yang turun ke zona merah hari ini, terkoreksi 1,32% ke level Rp9.350, dibandingkan saham bank jumbo lainnya.
Penurunan harga saham juga terjadi pada emiten Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang terjun 6,15% ke level Rp7.625, dan saham minyak milik keluarga Panigoro, PT Medco Energy Internasional Tbk. (MEDC) yang turun 4,82% ke level Rp1.480 per saham.
Sementara itu, saham MHKI menjadi top losers hari ini dengan turun 25% ke level Rp306. Saham lain yang juga menjadi top losers adalah saham HILL turun 21,62%, saham LPPF turun 15,69%, dan saham PEGE terjun 13,21%.
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan IHSG mengalami pelemahan akibat sikap wait and see para pelaku pasar sehubungan dengan hasil Sidang Sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK). Menurut Pilarmas Sekuritas, hasil sidang ini dapat berdampak pada pergerakan IHSG serta Rupiah.
Baca Juga
Sementara itu, perhatian investor global masih tertuju pada pasar perkembangan ketegangan konflik di Timur Tengah. Pasalnya, Irak pada hari minggu telah meluncurkan 5 roket yang menargetkan pangkalan militer AS di Suriah.
Tim Riset Phintraco Sekuritas sebelumnya menuturkan dari sisi domestik, pelaku pasar akan memperhatikan rilis data Balance of Trade Maret 2024 pada Senin (22/4/2024). Realisasi pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang lebih baik dari perkiraan di kuartal I/2024 diyakini turut menopang perbaikan kinerja ekspor Indonesia.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 sebesar US$22,43 miliar.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti kinerja ekspor pada Maret 2024 naik 16,40% dibandingkan Februari 2024 (month-to-month/mtm).
"Ekspor migas tercatat US$1,29 miliar atau naik 5,62% dan ekspor nonmigas naik 17,12% dengan nilai US$21,15 miliar," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (22/4/2024).
Dia mengatakan peningkatan kinerja ekspor pada Maret 2024 terjadi karena kenaikan nonmigas terutama logam mulia emas perhiasan, besi dan baja serta lemak dan minyak hewan nabati
Sementara itu, secara tahunan nilai ekspor Maret 2024 turun 4,19% (year-on-year/yoy). Kontraksi didorong penurunan ekspor nonmigas terutama pada bahan bakar mineral, besi dan baja, dan lemak minyak hewan nabati.