Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah ke level 7.130,84 pada perdagangan Rabu (17/4/2024). Di lain sisi, saham BREN milik konglomerat Prajogo Pangestu serta saham BBNI dan AMMN terpantau masih perkasa.
Berdasarkan data RTI Business, IHSG terpantau merosot 0,47% atau 33,96 poin menjadi 7.130,84 pada akhir perdagangan. Sepanjang sesi, indeks komposit bergerak di rentang 7.130-7.234.
Sepanjang sesi perdagangan hari ini, sebanyak 208 saham menguat, 362 saham melemah, dan 215 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat Rp11.792 triliun.
Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo atau big cap, saham Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) melejit 6,35% ke posisi Rp7.950 per saham. Diikuti saham BBNI yang naik 0,96% ke level Rp5.250.
Selanjutnya, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) menguat 0,57% ke level Rp8.800. Disusul BBCA yang naik 0,53% ke level Rp9.525 per saham.
Dari jajaran saham terlaris, saham BBRI dan BBCA memimpin dengan nilai masing-masing sebesar Rp1,3 triliun dan Rp915 miliar.
Baca Juga
Sementara itu dari jajaran saham top gainers, saham PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk. (ATLA) memimpin dengan kenaikan 34,81% atau hampir menyentuh auto rejection atas (ARA) ke level Rp182. Adapun, dari jajaran top losers, saham PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) melemah 11,11% ke posisi Rp168.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan, IHSG hari ini diprediksi melemah terbatas dalam range 7.100-7.200.
Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG melemah signifikan sejalan dengan penurunan saham perbankan big caps akibat aksi profit taking investor asing. Secara keseluruhan, pada 16 April 2024 investor asing outflow senilai Rp2,47 triliun.
"Sementara, depresiasi nilai tukar rupiah juga menjadi kekhawatiran pelaku pasar. Kurs rupiah Jisdor tembus level Rp16.176 per dolar AS pada Selasa [16/4/24]," ujar Ratih dalam riset harian.
Dari mancanegara, penjualan ritel di Amerika Serikat (AS) pada Maret 2024 tumbuh 4% year-on-year (yoy). Perolehan tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan Februari 2024 yang direvisi tumbuh 2,1% yoy.