Bisnis.com, JAKARTA – PT Manulife Aset Manajemen Indonesia memiliki total dana kelolaan sebesar Rp101,6 triliun per akhir 2023.
CEO & President Director MAMI Afifa menyampaikan telah menyediakan solusi investasi yang sesuai dengan kebutuhan investor seperti menghadirkan reksa dana multi-share class. Selain itu, MAMI juga menyediakan platform pembukaan rekening dan transaksi reksa dana secara fully online, serta meluncurkan reksa dana syariah pertama di Indonesia yang berinvestasi di efek luar negeri (offshore).
“Per akhir 2023, MAMI memiliki total dana kelolaan sebesar Rp101,6 triliun,” ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (5/4/2024).
Saat ini tercatat MAMI mengelola 36 reksa dana dan 57 Kontrak Pengelolaan Dana atau KPD yang ditawarkan melalui tiga jalur distribusi pemasaran, yaitu Institutional Sales, Partnership Distribution, dan Direct Retail Distribution. Tak hanya itu, dengan jalur distribusi yang kuat dan aktivitas edukasi finansial yang dilakukan MAMI berbuah pertumbuhan investor, hingga mencapai 2,3 juta investor yang mempercayakan pengelolaan dananya pada MAMI.
Jumlah itu diperkirakan setara dengan 20% total investor reksa dana di Indonesia yang mencapai 11,4 juta investor (data KSEI, per Desember 2023).
Sebelumnya, Manulife Investment Management dan Indonesia Investment Authority (INA), sovereign wealth fund Indonesia juga telah menjalin kemitraan strategis yang berfokus pada pengembangan infrastruktur di Indonesia dan penjajakan peluang investasi di sektor real estate dan natural capital.
Baca Juga
Kemitraan ini diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MOU) antara kedua organisasi dan bertujuan menginvestasikan modal yang dimiliki, dan secara kolektif menggalang modal dari investor pihak ketiga, baik domestik maupun internasional.
Senior Managing Director dan Head of Institutional Business, Asia Pacific Manulife Investment Management Peter Kim melihat adanya permintaan yang tinggi terhadap logistik, pusat data, dan aset infrastruktur ekonomi baru lainnya yang berkualitas tinggi di negara ini, baik dari pelanggan multinasional maupun domestik.
Kolaborasi kami dengan INA tersebut, katanya, tak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan sektor aset riil yang terus berkembang tetapi juga mencerminkan komitmen Manulife Investment Management terhadap Indonesia, pasar utama dalam strategi private asset kami untuk kawasan Asia Tenggara yang berkembang pesat.
Senada, Chief Investment Officer dan Head of Transactions Asia Pacific Real Estate, Manulife Investment Management Kenny Lam juga melihat adanya fundamental yang sangat kuat dan potensi pertumbuhan yang besar untuk memperluas jejak dan portofolio kami di kawasan Asia Pasifik.
Ke depannya, pihaknya berencana untuk mengakuisisi, mengembangkan dan mengelola aset-aset industri dan pusat data berkualitas tinggi di Indonesia bersama dengan INA untuk mencapai imbal hasil yang berkelanjutan, dan juga tujuan-tujuan ESG.
Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah menmbahkan, bermitra dengan Manulife Investment Management, yang diakui secara global atas kepemimpinannya dalam aset riil, sejalan dengan upaya berkelanjutan kami untuk meningkatkan sektor logistik dan infrastruktur digital di Indonesia.
“Kolaborasi tersebt memanfaatkan gabungan kekuatan kami, keahlian global Manulife dan wawasan lokal kami yang mendalam untuk mendorong kemajuan besar di sektor-sektor penting ini,” terangnya,
Menurutnya, berkonsentrasi pada pasar logistik dan pusat data yang sedang berkembang tidak hanya sejalan dengan pertumbuhan besar dalam digitalisasi dan e-commerce, namun juga menempatkan perusahaan untuk memanfaatkan peluang besar dalam perekonomian Indonesia yang dinamis.
-------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.