Bisnis.com, JAKARTA - PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) meluncurkan reksa dana Manulife Saham Syariah ESG Transisi Global Dolar AS (MAGET) Kelas A2 yang dialokasikan untuk nasabah PT Bank HSBC Indonesia.
CEO & President Director MAMI Afifa menjelaskan reksa dana saham offshore (luar negeri) yang baru diluncurkan ini berdenominasi dolar AS, dikelola sesuai dengan prinsip syariah dan menggunakan parameter Environmental, Social and Governance (ESG).
“Keunikan reksa dana MAGET di antara produk reksa dana offshore syariah dan ESG lainnya ada pada fokus utama investasinya, yaitu transisi global, didorong oleh tujuan mitigasi dampak buruk perubahan iklim dan pemanasan global terhadap bumi,” katanya, Selasa (16/1/2024).
Produk MAGET ini dapat dibeli pada 18 Januari mendatang dengan pembelian minimum US$10.000 pada pembelian pertama dan selanjutnya investor dapat berinvestasi dengan kelipatan sebesar US$1.000.
Chief Economist & Investment Strategist MAMI Katarina Setiawan menyebutkan produk ini akan memberikan pilihan diversifikasi secara geografis dan diversifikasi ke sektor-sektor baru yang belum banyak dimanfaatkan oleh investor Indonesia.
Diversifikasi ini bermanfaat untuk menurunkan risiko investasi, meningkatkan potensi imbal hasil, dan tentunya membantu memecahkan tantangan lingkungan hidup saat ini dan nanti.
Baca Juga
Portofolio investasi akan terfokus pada perusahaan-perusahaan dengan tata kelola yang bersih, dampak sosial yang baik, dan mengutamakan keberlanjutan.
Katarina menjelaskan ada empat tema investasi kunci yang menjadi dasar pembentukan portofolio reksa dana ini, yaitu energi rendah karbon, material pendukung transisi, ketersediaan sumber daya, serta efisiensi dan elektrifikasi.
Sebagai contoh, reksa dana MAGET berinvestasi pada perusahaan yang bergerak di bidang energi baru terbarukan dengan jejak karbon minimal, seperti pembangkit listrik tenaga air, bayu, dan surya. Selain itu, reksa dana MAGET juga berinvestasi pada material-material pendukung transisi, seperti nikel, tembaga, dan litium.
Investasi juga dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor agrikultur, bioteknologi, keamanan pangan, manajemen pengairan, pengadaan listrik, transportasi ramah lingkungan, penyimpanan energi, otomasi dan efisiensi, dan lain-lain.