Bisnis.com, JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan akan melakukan buyback saham dengan dana sebesar US$200 juta atau sekitar Rp3,1 triliun (kurs US$1 = Rp15.500).
Adapun yang mendorong GOTO melakukan aksi tersebut adalah hasil kinerja keuangan yang telah mencapai level profitability dengan pencapaian EBITDA yang disesuaikan Rp77 miliar pada kuartal IV/2023.
“Rencana ini mencakup inisiatif pembelian kembali saham (share buyback) sebanyak banyaknya US$ 200 juta di mana realisasi akan tergantung pada persetujuan pemegang saham dan regulator,” tulis manajemen, Selasa (19/3/2024).
Manajemen mengambil lankah tersebut setelah saham GOTO amblas 16,28% sejak awal tahun dan turun 78,7% dibandingkan harga IPO pada 2022 senilai Rp338.
GOTO saat ini memiliki kas dan setara kas sekitar Rp24 triliun pada akhir 2023. Alokasi dana untuk buyback saham berkisar 12,5% dari posisi kas dan setara kas.
Bila ditelaah arus kas dari aktivitas operasional GOTO membaik 75% dengan minus Rp4,3 triliun pada 2023 dibandingkan setahun sebelumnya minus Rp17,2 triliun. Sebagai informasi GOTO akhirnya mencapai EBITDA yang disesuaikan positif hingga Rp77 miliar pada kuartal IV-2023 lalu.
Baca Juga
Meskipun masih relatif kecil, namun ini mengembalikan dari level rugi yang tercermin dari EBITDA yang disesuaikan kuartal IV-2022 yang minus Rp3,14 triliun.
Berkat pencapaian pada kuartal IV, sepanjang 2023 GOTO mencatatkan EBITDA yang disesuaikan minus Rp3,67 triliun, jauh lebih rendah dari setahun sebelumnya yang tercatat minus Rp16,01 triliun.
EBITDA yang disesuaikan atau Adjusted EBITDA pada dasarnya adalah ukuran keuangan non Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Ukuran ini memiliki komponen rugi sebelum pajak penghasilan dan menyesuaikan untuk beban penyusutan dan amortisasi, penghasilan keuangan, biaya bunga, hingga perhitungan kerugian atas penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi.
Dalam laporan keuangan 2023, GOTO meraih pendapatan bersih Rp14,78 triliun selama setahun penuh, tumbuh 30,28% dari setahun sebelumnya yang tercatat Rp11,35 triliun. Meski pendapatan meningkat tinggi, namun GOTO mencatatkan penurunan di berbagai pos beban.
Beban pokok pendapatan turun 7,06% menjadi Rp5,09 triliun pada 2023. Lalu beban penjualan dan pemasaran turun 54,35% menjadi Rp6,43 triliun. Adapun total beban operasional turun 39,86% menjadi Rp25,06 triliun. Dengan demikian GOTO masih mencatatkan rugi operasional Rp10,28 triliun untuk periode 2023, turun 66,11% dari setahun sebelumnya yang tercatat Rp30,33 triliun.