Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten emas seperti PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan emiten Garibaldi 'Boy' Thohir, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) terpantau menguat, seiring dengan reli harga emas global.
Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer mengatakan, pada pekan lalu harga emas dunia kembali mencatatkan rekor tertinggi (all time high), didorong pelemahan data ekonomi Amerika Serikat (AS). Adapun, rekor emas tertinggi sepanjang masa sebesar US$2.194,99 per troy ounce pada Jumat (8/3/2024).
"Salah satu pengaruh yang menggerakkan harga emas sampai menyentuh all time high dikarenakan oleh pelemahan indeks dolar AS dan imbal hasil treasury menurun karena melemahnya data ekonomi AS," ujar Miftahul kepada Bisnis, Rabu (13/3/2024).
Mengacu data RTI Business pukul 10.30 WIB, saham ANTM terpantau naik 2,56% atau 40 poin ke level Rp1.605 per saham. Namun, secara year-to-date (ytd) saham ANTM masih melemah 5,87%.
Sepanjang perdagangan, sebanyak 44,41 juta saham ANTM diperdagangkan dengan frekuensi 7.675 kali. Alhasil, nilai transaksi tembus Rp71,38 miliar.
Selanjutnya, saham MDKA juga naik 0,84% atau 20 poin ke level Rp2.390 per saham. Meski demikian, secara ytd saham MDKA terkoreksi 11,48%.
Baca Juga
Adapun, sebanyak 22,51 juta saham MDKA ditransaksikan dengan frekuensi 3.266 kali, sehingga nilai transaksinya tembus Rp54,5 miliar.
Miftahul mengatakan, pelemahan data ekonomi AS seperti data pesanan pabrik (factory orders) yang turun 3,6% month-over-month (MoM) pada Januari 2024, dari estimasi turun 2,9% MoM. Lalu, para investor memiliki ekspektasi kuat bahwa Federal Reserve akan melakukan penurunan suku bunga di semester II/2024.
Selain itu, lanjutnya, komoditas emas merupakan aset lindung nilai, maka ketidakpastian pemilihan umum AS di tahun ini, serta peningkatan tensi geopolitik global seperti di Eropa Timur dan Timur Tengah juga turut menyebabkan penguatan komoditas emas.
"Hal ini kemudian berdampak positif pada emiten produsen emas dalam negeri seperti saham ANTM menanjak 4,68% pada 5 hari perdagangan terakhir [pekan lalu]. Selain itu MDKA pada pekan lalu juga berhasil ditutup menguat 3,95%, begitu juga dengan emiten emas lainya," jelasnya.
Menurutnya, pada semester I/2024 komoditas emas masih memiliki potensi penguatan yang cukup tinggi karena didorong oleh sentimen geopolitik yang masih tinggi serta, kebijakan suku bunga AS. Saat ini suku bunga The Fed masih di kisaran 5,25%-5,5%.
Alhasil, dengan sentimen tersebut Kiwoom Sekuritas menyematkan rekomendasi buy untuk saham ANTM dengan target harga Rp1.970 per saham, serta trading buy untuk saham MDKA dengan target resistance di rentang harga Rp2.880.
Di lain sisi, meski harga emas global reli, emiten tambang Grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR) justru melemah 1,86% atau 450 poin ke Rp23.725. Namun secara ytd saham UNTR masih menguat 4,86%.
"Rekomendasi hold untuk saham UNTR dengan target harga di kisaran Rp26.800 per saham," pungkas Miftahul.
Mengutip data Bloomberg pada Rabu (13/3/2024) pukul 11.07 WIB, harga emas berjangka Comex kontrak April 2024 terpantau turun 0,09% atau 2 poin ke level US$2.164,10 per troy ounce. Sementara itu, harga emas spot naik sebesar 0,06% atau 1,30 poin ke US$2.159,64 per troy ounce.
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.