Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antrean IPO 2024 Mengular, Ada Perusahaan Teknologi

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan ada 17 calon emiten dalam pipeline IPO, dan 19 perusahaan sudah melantai sepanjang 2024.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan ada 17 calon emiten dalam pipeline IPO, dan 19 perusahaan sudah melantai sepanjang 2024. Bisnis/Himawan L Nugraha
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan ada 17 calon emiten dalam pipeline IPO, dan 19 perusahaan sudah melantai sepanjang 2024. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan ada 17 calon emiten dalam daftar tunggu atau pipeline penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).

Dari 17 perusahaan yang siap melantai di BEI, terdapat 2 perusahaan yang memiliki aset berskala besar atau di atas Rp250 miliar.

Sementara itu, mayoritas atau 14 perusahaan yang masuk dalam pipeline terdaftar sebagai perusahaan berskala menengah dengan aset di rentang Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Adapun terdapat 1 perusahaan beraset kecil atau di bawah Rp50 miliar.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyampaikan hingga 1 Maret 2023, sebanyak 19 perusahaan telah mencatatkan saham di BEI dengan total dana terhimpun Rp3,45 triliun. Di sisi lain, terdapat 17 perusahaan yang masuk daftar tunggu. 

“Hingga saat ini, terdapat 17 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” ujar Nyoman melalui keterangan tertulis pada Minggu (3/3/2024).  

Secara sektoral, sebanyak 2 calon emiten bergerak di sektor basic materials, lalu dari sektor konsumer siklikal ada 2 calon emiten dan nonsiklikal sebanyak 4 perusahaan.

Selanjutnya, ada 5 perusahaan yang masuk dalam pipeline berasal dari sektor industrial, 1 calon emiten dari sektor infrastruktur, dan 3 perusahaan selanjutnya bergerak di sektor teknologi.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan ada 59 calon emiten yang tengah antre untuk melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dalam pipeline OJK.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, antusiasme penghimpunan dana di pasar modal juga masih terlihat, tercatat nilai penawaran umum sebesar Rp12,34 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 11 emiten hingga 16 Februari 2024.

"Sementara itu, masih terdapat 86 pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp50,02 triliun yang di antaranya merupakan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 59 perusahaan," ujar Inarno dalam Konferensi Pers RDK Bulanan, Selasa (20/2/2024).

Secara terperinci, OJK mencatat nilai penggalangan dana dari 59 emiten yang antre IPO tersebut sebesar Rp9,20 triliun. Selanjutnya, ada penawaran umum terbatas atau PUT sebanyak 14 penawaran, dengan nilai indikatif Rp27,56 triliun.

Kemudian, penawaran efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) sebanyak 7 penawaran dengan nilai indikatif Rp7,26 triliun, serta PUB EBUS Tahap I, II, dan seterusnya sebanyak 6 penawaran dengan nilai indikatif Rp6 triliun. 

"Untuk target tahun 2024, OJK menetapkan target penawaran umum sebesar 200 triliun, dan juga saya jelaskan bahwa tentunya ini didukung dengan pipeline yang ada saat ini," pungkas Inarno.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper