Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memiliki risiko mengalami koreksi secara teknikal bila tidak mampu bertahan di atas garis MA20.
Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan IHSG terlihat melakukan rebound dari support garis MA50 disertai volume meski dengan bearish candle. Meski berpeluang melakukan koreksi teknikal, namun selama bertahan diatas garis MA20 maka berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish-nya.
“Jika breakdown support garis MA20 maka berpeluang untuk masuk ke fase sideways dan menguji support garis MA50. Range pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 7.200 hingga 7.400,” katanya, Jumat (16/2/2024).
Wafi merekomendasikan beberapa saham pada hari ini. Misalnya, saham HMSP yang terlihat melakukan rebound dengan kicking candle dan breakout resistance garis MA50 disertai volume. Dia berpendapat selama bertahan diatas garis MA50 maka berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish-nya. Area beli disekitar Rp895 dengan target jual di Rp955 hingga Rp1.000.
Selain itu, dia juga merekomendasikan saham CPIN yang terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 dengan membuat Higher High (HH) level disertai volume. Selama bertahan diatas garis MA50 maka berpeluang untuk kembali melanjutkan fase bullish-nya. Area beli di sekitar Rp4.840 dengan target jual di Rp5.150 hingga Rp5.500.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Suryawijaya mengatakan pemilu yang berakhir dengan baik membawa sentimen terhadap pola gerak yang positif bagi IHSG. Hal tersebut ditambah faktor dari rilis data perekonomian juga menunjukkan kondisi perekonomian yang stabil sehingga dapat turut menunjang kenaikan IHSG dalam jangka menengah panjang.
Baca Juga
“Mulai adanya pembalikan arah pada nilai tukar Rupiah serta masih tercatatnya capital inflow secara tahun berjalan turut memberikan sentimen positif bagi pergerakan IHSG, Hari ini IHSG berpotensi menguat,” ungkapnya, Jumat (16/2/2024).
William merekomendasikan beberapa saham seperti JSMR, TLKM, PWON, ASRI dan BSDE.
-------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.