Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah saham diprediksi cuan setelah pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo-Gibran unggul dalam hasil quick count yang dirilis oleh sejumlah lembaga survei rata-rata di atas 50%.
Pengamat Pasar Modal sekaligus Direktur Avere Investama Teguh Hidayat mengatakan, yang paling penting bagi pelaku pasar adalah bukan soal siapa yang menang Pilpres, namun harapannya adalah pelaksanaan Pemilu lancar dan aman hingga selesai, agar tidak berdampak negatif terhadap IHSG dan pasar obligasi.
"Jadi pasar saham mungkin akan naik dalam setahun ke depan itu harusnya positif, dengan asumsi ke depannya ada proses perhitungan lalu sampai pada pelantikan, kalau semua proses itu berjalan lancar gitu ya harusnya pasar saham dan obligasi kita naik semua," ujar Teguh kepada Bisnis.com, Rabu (14/2/2024).
Pergerakan IHSG terkoreksi 1,20% pada akhir perdagangan Selasa (12/2/2024). Rapor itu menjadi yang terburuk sejak penyelenggaraan Pemilihan Pilpres secara langsung pada 2004. Sedangkan secara year-to-date (ytd) IHSG turun 0,87%.
Data Bloomberg menunjukkan pergerakan IHSG selalu menghijau sehari sebelum maupun setelah periode pencoblosan capres dan cawapres pada 2004, 2009, 2014, dan 2019.
Adapun, Teguh menyoroti saham-saham yang berpotensi cuan usai Prabowo-Gibran unggul di quick count Pilpres yakni saham di sektor tambang. Sebab, paslon nomor urut 02 tersebut kerap menunjukkan komitmen untuk hilirisasi sumber daya alam.
Baca Juga
“Jadi mungkin ini yang akan sahamnya bisa naik juga. Itu yang berhubungan dengan hilirisasi tambang nikel dan seterusnya, seperti INCO, ANTM, dan lain-lain,” katanya.
Selain itu, menurutnya saham-saham yang berhubungan di sektor konsumer juga berpotensi menguat, seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) seiring dengan ekspektasi peningkatan konsumsi masyarakat.
Selanjutnya saham otomotif seperti PT Astra International Tbk. (ASII) juga berpeluang menguat, serta emiten rokok seperti PT H.M Sampoerna Tbk. (HMSP).
Kendati demikian, Teguh mengatakan dengan unggulnya Prabowo-Gibran dalam quick count lembaga survei tidak serta merta akan membawa dampak positif untuk saham-saham konglomerat pendukung paslon 02, seperti Garibaldi Thohir yang menakhodai Grup Adaro (ADRO).
“Pernyataan Garibaldi Thohir itu tidak memakili konglomerat secara umum, tapi itu memang bisa dikatakan pelaku usaha ingin Pemilu berjalan lancar. Jadi dengan Prabowo-Gibran unggul ini harusnya saham-saham secara umum, tidak hanya dari konglomerasi atau grup tertentu, itu semuanya akan naik," pungkasnya.
Adapun berdasarkan hasil quick count Pilpres 2024 dari sejumlah lembaga survei yang dihimpun Rabu (14/2/2024) pukul 19:00 WIB, pasangan capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo-Gibran, masih unggul dengan perolehan suara rata-rata di atas 50%.
Berdasarkan data Poltracking misalnya, Prabowo-Gibran memimpin dengan perolehan suara 58,25%. Sedangkan, Anies-Cak Imin menempati posisi kedua dengan 24,95% serta Ganjar-Mahfud dengan 16,81%.
--
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.