Bisnis.com, JAKARTA – Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, berdasarkan hasil sementara, masih mengungguli dua pasangan lainnya, yaitu Ganjar-Mahfud maupun Anies-Muhaimin.
Hingga pukul 15.55 WIB, Rabu (14/2/2024), misalnya, berdasarkan hasil quick count pilpres 2024 yang diselenggarakan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), yang mencatat data masuk sudah 51,55%, Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 57,40%, sedangkan Anies-Muhaimin (24,30%), dan Ganjar Mahfud (17,09%).
Sementara itu, Indikator, yang mencatat data masuk sudah 53,37%, Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 58,03%, sedangkan Anies-Muhaimin (25,53%), dan Ganjar Mahfud (16,45%).
Adapun, Poltracking Indonesia, yang mencatat data masuk sudah 61,93%, Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 59,76%, sedangkan Anies-Muhaimin (23,16%), dan Ganjar Mahfud (17,08%).
Sebagai informasi, sederet saham emiten-emiten di Bursa Efek Indonesia diketahui dekat dengan koalisi pasangan Prabowo-Gibran, seperti misalnya saham PT Panca Mitra Multiperdana Tbk. (PMMP) yang terafiliasi Kaesang Pangarep tercatat menghijau 7,61% dalam sepekan terakhir ke level Rp424 dengan kapitalisasi pasar Rp1,10 triliun.
PMMP merupakan emiten terafiliasi Kaesang Pangarep melalui PT Harapan Bangsa Kita atau GK Hebat. Adapun GK Hebat merupakan platform akselerator UMKM yang didirikan oleh anak Presiden Joko Widodo ini pada 2019 silam.
Baca Juga
Selanjutnya, keluarga Prabowo tercatat ikut berpartisipasi dalam emiten teknologi PT WIR ASIA Tbk. (WIRG). Saat ini perusahaan tersebut dipimpin oleh Aryo PS Djojohadikusumo. Aryo merupakan putra kandung Hashim Djojohadikusumo, yang merupakan kakak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Saham WIRG terpantau melemah 3,13% dalam sepekan terakhir ke posisi Rp93 sehingga kapitalisasi pasarnya menjadi Rp1,11 triliun.
Tak ketinggalan, partai Golkar telah menyatakan dukungannya terhadap pasangan Prabowo-Gibran. Aburizal Bakrie, generasi kedua konglomerasi Grup Bakrie, pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada Oktober 2009-Desember 2014.
Grup Bakrie memiliki sejumlah emiten yang tercatat di BEI dari berbagai lini bisnis, muai dari pertambangan, media massa, perkebunan, hingga yang terbaru kendaraan listrik melalui VKTR.
Pada penutupan perdagangan Selasa (13/2/2024), saham emiten Grup Bakrie seperti DEWA naik 1,79% di level Rp57, saham ENRG naik 2,97% ke posisi Rp208, saham BNBR stagnan Rp50, saham BRMS menguat 0,68% di Rp149, dan saham BUMI naik 4,65% di Rp90.
Lebih lanjut, saham VIVA, BTEL, ELTY, JGLE dan MDIA , kompak stagnan di level gocap, sedangkan UNSP stagnan di level Rp106 serta saham emiten pendatang baru VKTR tergelincir naik 1,64% ke level Rp124.
Masih dari petinggi Golkar, pada 28 Juni 2023, Agung Laksono menjadi komisaris CBRE. CBRE adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa angkutan moda laut dalam negeri dan luar negeri. Hari ini, saham CBRE masih stagnan di level gocap.
Sementara itu, saham MKTR juga masuk di lingkarang Golkar. MKTR merupakan emiten Grup Maktour milik pengusaha Fuad Hasan Masyhur, yang juga menjadi mertua Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo. Dito merupakan salah satu kader muda di Partai Golkar.
MKTR memiliki berbagai lini bisnis yakni perdaganan CPO, manajemen truk dan tangki CPO, perkebunan kelapa sawit, hingga pengelolaan limbah. Pada penutupan perdagangan Selasa (13/2/2024), saham MKTR naik 0,78% ke posisi Rp129.
Pada bagian lain, TOBA juga merupakan emiten terafiliasi dengan kader senior Partai Golkar, yakni Luhut Binsar Panjaitan. TOBA telah bertransformasi dari perusahaan batu bara, kemudian masuk ke bisnis energi baru terbarukan (EBT). Bahkan, bersama Grup PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), TOBA mengembangkan bisnis motor listrik Electrum, yang dinakhodai Pandu Sjahrir.
Saham TOBA terpantau stagnan di posisi Rp272 dengan kapitalisasi pasar Rp2,21 triliun.