Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan terafiliasi Tommy Soeharto PT Intra Golflink Resorts tengah mengkaji opsi initial public offering (IPO) untuk mendanai ekspansi lapangan golf, hotel dan vila, serta klaster residensial.
Direktur Utama Intra Golflink Resorts Dwi Febri Astuti mengatakan perseroan telah menyiapkan investasi Rp1,2 triliun dalam jangka menengah untuk mendanai ekspansi.
“IGR menyiapkan investasi senilai Rp1,2 triliun hingga 2027. Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan golf course, villa, luxury hotels di sekitar lapangan golf kami,” paparnya.
Dwi menyebut perseroan mengandalkan dana internal dan partner untuk mendanai investasi tersebut. Meski demikian, IGR tidak menutup eksplorasi opsi penggalangan dana lainnya, termasuk dengan initial public offering (IPO).
“Investasi Rp1,2 triliun sementara ini dari internal kami dan partner. Selain itu, semua opsi kami jajaki termasuk IPO tetapi belum final,” imbuhnya.
Saat ini perseroan memiliki tiga lapangan golf yang berlokasi di Sentul-Bogor, Bali, dan Belitung. Dalam 3 tahun terakhir, Intra Golflink Resorts (IGR) mencatat peningkatan jumlah pemain golf di fasilitas milik perseroan.
Baca Juga
Pada akhir 2023, jumlah pengunjung yang datang dan bermain golf di lapangan milik IGR mencapai 124.020 pegolf atau tumbuh sekitar 40,4% dari 88.331 pegolf pada 2020. Kondisi itu juga tecermin pada pendapatan konsolidasi IGR yang meningkat.
“Pertumbuhan pendapatan sangat baik untuk 2023 lebih dari Rp100 miliar dari tiga lapangan golf milik kami,” ujarnya.
Momentum positif itu, lanjut Dwi, mendorong IGR untuk terus melanjutkan ekspansi demi meningkatkan kinerja perusahaan ke depan.
Dalam kesempatan yang sama, Komisaris Intra Golflink Resorts Darma Mangkuluhur Hutomo menambahkan investasi Rp1,2 triliun terbagi menjadi 40% untuk pembangunan lapangan golf dan club house di Sentul dan 60% untuk pengembangan properti dan perhotelan di sekitar lapangan golf IGR di Bali.
Lebih terperinci, IGR berencana membangun lapangan golf baru seluas 70 hektare (ha) di Sentul, Bogor. “Lapangan golf baru itu akan menggantikan Palm Hills Golf Bogor yang beroperasi sejak 1993,” kata Darma.
Sementara itu, IGR akan membangun 13 klaster residensial di atas laha golf lama tersebut hingga 2027. Adapun, total luas lahan di kawasan tersebut mencapai 94 ha dan total landbank IGR seluas 300 ha.
Terkait dengan properti residensial, IGR menggandeng dengan Triniti Land untuk pengembangan hunian kelas menengah ke atas di Sentul dengan total nilai kerja sama Rp1,3 triliun hingga 2027.
Tak hanya ekspansi di Sentul, perusahaan yang terafiliasi dengan Keluarga Cendana itu juga berencana mengembangkan asetnya di Bali. Rencananya, IGR akan mendirikan boutique luxury hotel baru dan merevitalisasi hotel dan vila yang sudah ada di sekitar New Kuta Golf Bali.
“Kami berkomitmen untuk menjaga dan menumbuhkan ekosistem lifestyle di olahraga golf ini agar bisnis IGR bisa berkelanjutan,” ucap putra Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto itu.