Bisnis.com, JAKARTA -- Patrick Walujo mengabarkan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) memiliki rencana melakukan aksi buyback saham setelah Tiktok mengakuisisi Tokopedia.
Direktur Utama GoTo Gojek Tokopedia Patrick Walujo mengatakan buyback dilakukan karena perseroan memiliki arus kas yang mumpuni. Namun yang perlu digaris bawahi adalah aksi tersebut dapat terlaksana bila mendapatkan persetujuan para pemegang saham.
"Seiring dengan profitabilitas dan perbaikan arus kas GoTo, kami akan mengoptimalkan penggunaan modal, sejalan dengan rencana alokasi modal yang tengah disusun. Rencana tersebut termasuk antara lain inisiatif pembelian kembali [buyback] saham, dengan persetujuan regulator dan pemegang saham,” kata Patrick, Rabu (31/1/2024).
Di sisi lain, GOTO telah menyelesaikan transaksi akuisisi Tokopedia oleh Tiktok senilai US$1,5 miliar atau setara dengan Rp23,25 triliun. Setelah aksi tersebut selesai, Tokopedia dan TikTok Shop akan dilebur menjadi satu.
Patrick menjelaskan transaksi kerja sama dengan TikTok akan memberikan manfaat kepada Indonesia dan para pelaku UMKM. Dia juga meyakini transaksi ini akan berdampak besar bagi Grup GoTo.
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Alif Ihsanario menyatakan rencana buyback merupakan sinyal bahwa manajemen menganggap harga saham saat ini tidak sesuai dengan kinerja perseroan serta prospek bisnis masa depan. Terutama setelah Tokopedia berpindah kepengendalian di bawah Tiktok.
Baca Juga
Menurutnya investor perlu mencermati strategi GOTO secara mendalam, karena berpotensi memberikan hasil positif. Misalnya, GOTO dapat menggandeng TikTok dan Bytedance untuk berkolaborasi dan monetisasi bisnis.
Adapun, Tokopedia juga diuntungkan karena mendapatkan guyuran dana segar sampai dengan US$1,5 miliar atau Rp23,25 triliun. Menurutnya dana tersebut bisa dipakai oleh Tokopedia dalam mengejar profitabilitas maupun berkompetisi dengan e-commerce lainnya.
"Sekilas memang porsi saham GOTO di Tokopedia turun menjadi 24,99% dan banyak yang mengaitkan dengan valuasi Tokopedia kemurahan. Tapi jangan lupa ada skema non-dilutive dalam transaksi ini. Kalau TikTok suntik modal bahkan lebih banyak dari sebelumnya, kepemilikan GOTO akan tetap 24,99%," ujarnya.
Alif meyakini skema tersebut memiliki tujuan pada masa depan karena ada rencana Tiktok untuk menginjeksikan modal lagi ke Tokopedia. "Ketika injeksi modal dilakukan lagi oleh TikTok, otomatis valuasi Tokopedia akan naik. Namun, kepemilikan GOTO akan tetap 24,99% meski tidak menyuntik modal yang sama," ujarnya.
Pelepasan kepengendalian Tokopedia, lanjutnya, memberi GOTO ruang untuk menghindari risiko kompetisi yang ketat antar sesama e-commerce. Pasalnya, keuangan Tokopedia termasuk beban dan pendapatan tidak lagi terkonsolidasi di GOTO karena beralih TikTok. Sementara itu, GOTO bakal menerima pendapatan rutin berupa komisi dari seluruh transaksi di platform