Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rajin Bagi Dividen, BEI Jelaskan Alasan Depak BSSR hingga HMSP dari IDX High Dividen

Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan alasan mendepak beberapa emiten seperti BSSR, HMSP, hingga MPMX dari IDX High Dividend 20.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan alasan mendepak beberapa emiten seperti BSSR, HMSP, hingga MPMX dari IDX High Dividend 20. Bisnis/Arief Hermawan P
Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan alasan mendepak beberapa emiten seperti BSSR, HMSP, hingga MPMX dari IDX High Dividend 20. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi terhadap konstituen dari IDX High Dividend 20 untuk periode 5 Februari 2024 sampai 4 Februari 2025. Dalam evaluasi ini, beberapa emiten terdepak dari indeks seperti BSSR, HEXA, hingga HMSP.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menjelaskan terdapat beberapa kriteria bagi saham yang masuk ke IDX High Dividend 20 ini, seperti dividend yield dalam 3 tahun terakhir.

"Lalu nilai perdagangan di pasar reguler selama 3, 6, dan 12 bulan terakhir, serta kapitalisasi pasar dan free float," kata Jeffrey, Selasa (30/1/2024).

Berdasarkan kriteria tersebut, lanjut Jeffrey, beberapa saham yang terdepak seperti BSSR, MPMX, hingga HMSP tidak masuk ke dalam top 20 konstituen indeks. 

Sementara itu, lanjutnya, beberapa saham seperti untuk TPIA, UNVR, dan saham-saham lain yang baru masuk menjadi emiten top 20, sehingga masuk dalam indeks ini.

Sebagai informasi, berdasarkan data BEI tujuh penghuni baru IDX High Dividend 20 adalah PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR)

Tujuh anggota baru ini menggantikan tujuh anggota lama atau yang terdepak dari perhitungan IDX High Dividen 20 yakni PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM), PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA), PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR), PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA), PT H.M Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX).

Sebelumnya, Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati mengatakan pihaknya telah menghitung perkiraan laba bersih per saham, estimasi dividen pay out ratio, dan asumsi dividen per share dari saham-saham konstituen IDX High Dividen.  

Dari perhitungan tersebut ditambah dengan harga saham yang ada saat ini, maka saham-saham batu bara masih dapat memberikan ekspektasi dividen yield yang tinggi. 

"Saham-saham batu bara walaupun kinerjanya mengalami penurunan, laba bersih turun, tapi uniknya walaupun mengalami penurunan, estimasi dividen yield-nya masih tinggi," ujar Ike dalam webinar Sinarmas Sekuritas, Kamis (18/1/2024). 

Salah satu saham batu bara yang diprediksi Sinarmas Sekuritas masih memberikan dividen yield tinggi adalah BSSR. Akan tetapi, saham ini terdepak dari evaluasi IDX High Dividen 20 periode ini.

Dalam hitungan Sinarmas Sekuritas, beberapa saham batu bara diestimasikan memiliki dividen yield tinggi di atas 10%. Saham-saham tersebut seperti ITMG sebesar 16,46%, PTBA sebesar 15,73%, BSSR sebesar 12,39%, dan ADRO sebesar 11,89%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper