Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) dan PT Mitra Pack Tbk. (PTMP) resmi masuk Indeks LQ45 terbaru. Selain itu, Bursa Efek Indonesia juga mengubah konstituen IDX30 dan IDX80.
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan evaluasi atas sejumlah indeks, termasuk Indeks LQ45, IDX30 dan IDX80. Penerapan indeks baru berlaku pada 1 Februari 2024 sampai dengan 31 Juli 2024.
Berikut Daftar Saham Keluar-Masuk Indeks LQ45, IDX30, IDX80:
IDX30
Masuk: ACES, ICBP, INKP, PGEO
Keluar: EMTK, ESSA, HRUM, TOWR
LQ45
Masuk: MBMA, MTEL, PGEO, PTMP
Keluar: INDY, SCMA, TBIG, TPIA
IDX80
Masuk: AUTO, GJTL, MAPA, MBMA, PGEO, PTMP, SMIL, TRON dan WIFI
Keluar: AVIA, DOID, HMSP, JKON, OMED, PNBN, RKME, SMDR dan WIKA
Saham MBMA milik konglomerat Garibaldi Boy Thohir dengan rasio free float 28,46% masuk Indeks LQ45, dan memiliki bobot 1,13% terhadap indeks. Selanjutnya, saham menara MTEL memiliki rasio free float 15,52% dan memiliki bobot 0,48% terhadap indeks. Adapun, Saham emiten BUMN PGEO memiliki rasio free float 10% dan memilki bobot 0,29% terhadap indeks. Di sisi lain, saham emiten pengemasan PTMP dengan rasio free float 22,99% memiliki bobot 0,01% terhadap Indeks LQ45.
Sementara itu, saham PT Indika Ebergy Tbk. (INDY), PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) milik konglomerat Prajogo Pangestu terdepak dari Indeks LQ45.
"Konstituen yang keluar dari perhitungan Indeks LQ45 adalah INDY, SCMA, TBIG dan TPIA" jelas Bursa dalam pengumuman tertulis, dikutip Jumat (26/1/2024).
Indeks LQ45 pada Kamis (25/1/2024) berada di level 959,80, melemah 1,11% secara year to date. Pelemahan Indeks LQ45 masih lebih baik ketimbang IHSG, yang turun 1,30% ke 7.178,04 sepanjang tahun berjalan.
Daftar Saham Indeks LQ45 Terbaru
- ACES
- ADRO
- AKRA
- AMRT
- ANTM
- ARTO
- ASII
- BBCA
- BBNI
- BBRI
- BBTN
- BMRI
- BRIS
- BRPT
- BUKA
- CPIN
- EMTK
- ESSA
- EXCL
- GGRM
- GOTO
- HRUM
- ICBP
- INCO
- INDF
- INKP
- INTP
- ITMG
- KLBF
- MAPI
- MBMA (Baru)
- MDKA
- MEDC
- MTEL (Baru)
- PGAS
- PGEO (Baru)
- PTBA
- PTMP (Baru)
- SIDO
- SMGR
- SRTG
- TLKM
- TOWR
- UNTR
- UNVR
Keluar dari Indeks LQ45 :
INDY, SCMA, TBIG, TPIA
Sebagai infromasi, BEI pertama kali meluncurkan Indeks LQ45 Indeks LQ45 pada Februari 1977, indeks ini menyeleksi beberapa perusahaan di bursa saham dengan kriteria yang sudah ditentukan, dan sejak itu menjadi salah satu indikator penting dalam dunia investasi saham di Indonesia.
Adapun seleksi yang diterapkan Indeks LQ45 yaitu berdasarkan kriteria seperti likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar, kondisi fundamental perusahaan, prospek pertumbuhan, serta beberapa kriteria lain yang ditentukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tujuan utama dari pembentukan Indeks LQ45 adalah untuk melengkapi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi indikator obyektif untuk membantu memonitor pergerakan harga saham bagi investor, analis keuangan, pemerhati pasar dan manajer investasi.
Kriteria Indeks Saham LQ45
Ada beberapa kriteria khusus yang harus dipenuhi oleh saham-saham yang ingin masuk ke dalam Indeks LQ45, di antaranya adalah:
- Saham LQ45 resmi recatat di BEI selama minimal 3 bulan terakhir.
- Kondisi saham mempunyai finansial yang sehat disertai dengan prospek pertumbuhan yang baik.
- Perusahaan mempunyai kapitalisasi pasar tertinggi selama 1-2 bulan terakhir.
- Dalam 12 bulan terakhir, saham LQ45 harus tergabung 60 saham dengan nilai transaksi tertinggi dalam pasar reguler.
Dari kriteria di atas, 30 saham teratas yang memiliki nilai transaksi tertinggi secara otomatis masuk ke dalam perhitungan Indeks LQ45. Selanjutnya, 15 saham tambahan akan dipilih berdasarkan kriteria seperti Hari Transaksi di Pasar Reguler, Frekuensi Transaksi di Pasar Reguler, dan Kapitalisasi Pasar.