Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah diprediksi akan bergerak fluktuatif cenderung melemah pada perdagangan besok, Selasa (23/1/2024) setelah ditutup melemah ke level Rp15.636 pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, mata uang rupiah ditutup melemah 0,14% atau 21 poin ke level Rp15.636 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar terpantau melemah 0,02% ke level 103,042.
Sejumlah mata uang Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,05%, dolar Hong Kong menguat 0,01%, dolar Taiwan naik 0,19%, won Korea menguat 0,01%, dan rupee India naik 0,07%.
Selain itu, mata uang yang melemah adalah dolar Singapura 0,04%, peso Filipina turun 0,58%, yuan China tergerus 0,03%, ringgit Malaysia melemah 0,26% dan bath Thailand turun 0,28%.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi pada perdagangan besok, Selasa (23/1/2024), mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp15.610- Rp15.660 per dolar AS.
Ibrahim menjelaskan alat CME Fedwatch menunjukkan pasar saat ini memperkirakan adanya peluang lebih besar bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil pada bulan Maret, dibandingkan dengan ekspektasi awal untuk penurunan suku bunga.
Baca Juga
Alat ini menunjukkan peluang sebesar 52,9% bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil, naik tajam dari peluang 19% yang terlihat pada minggu lalu. Pasar juga memperkirakan peluang sebesar 46,2% untuk pemotongan sebesar 25 basis poin, turun tajam dari peluang 76,3% yang terlihat pada minggu lalu.
Serangkaian data penting perekonomian AS akan dirilis minggu ini. Data PDB kuartal IV akan dirilis pada hari Kamis, sedangkan data indeks harga PCE – yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed – akan dirilis pada hari Jumat. Kedua pembacaan tersebut diperkirakan akan menjadi faktor dalam rencana suku bunga The Fed tahun ini.
Dari dalam negeri, pemerintah membidik investasi senilai Rp77,5 triliun di 20 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada tahun 2024, naik 17,4% dibanding capaian tahun 2023 senilai Rp66 triliun. Sepanjang tahun 2023 lalu, investasi di KEK menyerap 57.005 tenaga kerja Sementara di 2024 ditargetkan mampu menyerap 38.227 tenaga kerja.
Secara kumulatif sejak 2015 hingga 2023, investasi di KEK telah menyerap investasi sebesar Rp177,5 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 117.492 orang, dengan jumlah pelaku usaha industri sebanyak 331 perusahaan.