Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berpeluang menuju 7.300 pada hari ini, Senin (22/1/2024). RHB Sekuritas merekomendasi saham JSMR, SMRA, ARKO, SCMA.
Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi menyampaikan IHSG terlihat melakukan koreksi dari garis MA20 namun dengan volume rendah. Selama berada dibawah garis MA20 maka berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA50 untuk masuk ke fase sideways.
"Namun jika mampu rebound dan breakout garis MA20 maka berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish-nya. Range pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 7.100 hingga 7.300," paparnya dalam publikasi riset.
IHSG sepekan kemarin mengalami penurunan sebesar 0,19%. IHSG ditutup di posisi 7.227,402 dari 7.241,138 pada pekan sebelumnya.
Rekomendasi Saham RHB Sekuritas
JSMR
- Jasa Marga terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 dengan volume rendah. Selama bertahan diatas garis MA50 maka berpeluang untuk breakout resistance garis MA20 untuk kembali ke fase bullish.
- Buy area disekitar 4730 dengan target jual di 4850 hingga 4980. Cut loss di 4660.
SCMA
- Surya Citra Media terlihat melakukan rebound dari support garis MA20 dan breakout resistance garis MA5. Selama bertahan diatas garis MA20 maka berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish.
- Buy area disekitar 157 dengan target jual di 166 hingga 170. Cut loss di 153.
SMRA
- Summarecon Agung terlihat melakukan rebound dengan morning star candle dan menguji resistance garis MA50. Jika mampu breakout resistance garis MA50 maka berpeluang untuk kembali rebound melanjutkan fase bullish.
- Buy area disekitar 585 dengan target jual di 615 hingga 635. Cut loss di 570.
ARKO
- Arkora Hydro terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA5 disertai volume. Selama bertahan di atas garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA20.
- Buy area disekitar 675 dengan target jual di 700 hingga 740. Cut loss di 655.
Baca Juga
Sementara itu, sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum positif ada pada sektor healthcare (KLBF, MIKA, SIDO, HEAL), technology (GOTO, EMTK, DCII, BUKA), non-cyclical (UNVR, HMSP, CPIN, AMRT), property (PWON, BSDE, CTRA, DMAS), dan industrial (ASII, UNTR, IMPC, ARNA).
Sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum negatif ada pada sektor basic material (TPIA, MDKA, INKP, INTP).
Sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum positif ada pada sektor financials (BBCA, BBRI, BMRI, ARTO), cyclical (MSIN, ACES, MAPI, SCMA), transportation (TMAS, SMDR, ASSA, BIRD), dan energy (ADRO, PTBA, PGAS, AKRA).
Sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum negatif ada pada sektor infra (TLKM, TBIG, JSMR, WIKA).
Secara sektor momentum, disarankan agar mengurangi kepemilikan di sektor yang secara momentum negatif dan menambah
kepemilikan pada sektor yang secara momentum positif. Untuk sektor yang secara momentum sudah bottom dapat melakukan
strategi akumulasi secara berkala.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.