Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan terdapat 25 perusahaan yang mengantre untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dalam waktu dekat.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan sampai 19 Januari 2024, tercatat 8 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI dengan dana yang dihimpun Rp1,36 triliun.
"Hingga saat ini, terdapat 25 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman, dikutip pada Minggu (21/1/2024).
Dia menjelaskan, dari 25 perusahaan tersebut sebanyak dua perusahaan aset skala kecil atau di bawah Rp50 miliar, 17 perusahaan aset skala menengah atau antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar, serta 6 perusahaan aset skala besar atau di atas 250 miliar.
Calon perusahaan tercatat ini berasal dari berbagai macam sektor. Salah satu sektor yang mendominasi pipeline BEI kali ini adalah perusahaan dari sektor consumer cyclicals yang berjumlah 6 perusahaan.
Lalu 5 perusahaan dari masing-masing sektor industrial dan teknologi. Kemudian 3 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals, 2 perusahaan sektor basic materials, dan masing-masing satu perusahaan dari sektor energi, infrastruktur, properti, dan transportasi & logistik.
Baca Juga
Sementara itu, untuk penerbitan efek bersifat utang dan sukuk (EBUS), hingga saat ini telah diterbitkan 7 emisi dari 6 penerbit EBUS. Dana yang dihimpun dari penerbitan EBUS ini adalah sebesar Rp6,1 triliun. Hingga saat ini, terdapat 8 emisi dari 6 penerbit EBUS yang berada dalam pipeline.
Adapun untuk aksi rights issue, BEI mencatat hingga saat ini belum terdapat perusahaan yang melakukan penerbitan rights issue. Akan tetapi, Bursa mencatat terdapat 24 perusahaan yang tercatat dalam pipeline rights issue BEI hingga saat ini.