Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Naik, Terdorong Saham Prajogo Pangestu BRPT, TPIA, BREN

IHSG ditutup menguat ke level 7.242 pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (16/1/2024) seiring dengan kenaikan saham NICE, TPIA, hingga BREN.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 7.242 pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (16/1/2024). Beberapa saham seperti NICE, TPIA, hingga BREN menghuni jajaran top gainers hari ini. 

Berdasarkan data RTI pukul 16.00 WIB, sebanyak 272 saham menguat, 241 saham melemah, dan 258 saham stagnan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.210-7.268. Kapitalisasi pasar tercatat turun menjadi Rp11.422 triliun, dari sebelumnya Rp11.308 triliun .

Salah satu saham dengan peningkatan tertinggi hari ini adalah saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. (NICE) yang naik 20,87% atau naik ke level Rp695 setelah diakuisisi oleh LXI.

Saham lainnya yang juga menguat adalah saham milik konglomerat Prajogo Pangestu, yakni PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang naik 10,22% ke level Rp3.560, yang disusul juga dengan peningkatan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang naik 10,16% ke level Rp4.880.

Saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang juga milik Prajogo Pangestu juga ikut naik 4,93% ke level Rp1.065 hari ini.

Sementara itu, beberapa saham berkapitalisasi pasar besar lainnya hari ini seperti BBCA turun 0,26%, ASII turun 0,45%, BBNI turun 0,44%, dan AMMN turun 1,33%. 

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan IHSG cenderung menguat pada perdagangan hari ini ditopang surplusnya neraca perdagangan bulan Desember 2023. Hal tersebut memberikan katalis positif, karena artinya neraca perdagangan berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. 

Selain itu, Bank Indonesia merilis posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada bulan November 2023 tetap terkendali. Posisi ULN Indonesia pada November 2023 tercatat sebesar US$400,9 miliar atau tumbuh 2,0% YoY lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang hanya sebesar 0,7% YoY. 

Bank Indonesi (BI) juga mengungkapkan bahwa rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) tetap terjaga. BI berkoordinasi dengan pemerintah untuk menjaga agar struktur ULN tetap sehat. 

Hal tersebut dilakukan dengan memantau perkembangan ULN serta menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengelola ULN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper