Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah ke level 7.224 pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (15/1/2024). Beberapa saham konglomerat seperti MAYA, TPIA, dan BREN menghuni jajaran top losers hari ini.
Berdasarkan data RTI pukul 16.00 WIB, sebanyak 256 saham menguat, 284 saham melemah, dan 235 saham stagnan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.206-7.281. Kapitalisasi pasar tercatat turun menjadi Rp11.344 triliun, dari sebelumnya Rp11.535 triliun .
Saham dengan penurunan terdalam hari ini adalah saham milik Tahir, yakni PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) yang turun 24,84% ke level Rp230 per saham. Saham milik konglomerat Tahir ini turun hingga menyentuh batas Auto Rejection Bawah Saham (ARB).
Selain saham milik Tahir, saham milik konglomerat lainnya Prajogo Pangestu yaitu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA), PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) turun ke zona merah hari ini.
Saham TPIA turun 9,27% ke level Rp3.230, lalu saham BREN turun 5,74% ke level Rp270, dan saham BRPT turun 4,69% ke level Rp1.015 per saham.
Selain saham-saham konglomerat tersebut, dua saham perbankan berkapitalisasi besar, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga mengalami penurunan ke zona merah hari ini. BBRI turun 0,43%, sementara saham BMRI turun 1,14% pada penutupan perdagangan hari ini.
Baca Juga
Sebelumnya Tim Riset Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG akan cenderung bergerak fluktuatif hari ini. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang 7.200-7.300.
Di awal pekan (15/1/2024), pelaku pasar akan merespons data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) yang diperkirakan kembali surplus, dengan sedikit perbaikan di kinerja ekspor.
Dari eksternal, inflasi jerman diperkirakan naik ke 3,7% yoy di Desember 2023, naik dari 3,2% yoy di November 2023.
"Pasar saham mungkin akan dipengaruhi oleh respon pasar terhadap realisasi data tersebut," tulis Phintraco Sekuritas.
Selain inflasi, sejumlah data ekonomi penting, termasuk pertumbuhan ekonomi di Eropa juga dijadwalkan rilis pekan ini.