Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Besok Didorong Data Neraca Perdagangan, Cek Rekomendasi Sahamnya

IHSG berpeluang menguat pada Senin (15/1/2024) di rentang 7.123-7.272 seiring dengan rilis data neraca perdagangan.
Karyawan memantau pergerakan saham di salah satu perusahaan sekuritas di Jakarta, Rabu (4/10/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan memantau pergerakan saham di salah satu perusahaan sekuritas di Jakarta, Rabu (4/10/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada Senin (15/1/2024) di rentang 7.123-7.272 seiring dengan rilis data neraca perdagangan.

CEO Yugen Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pola gerak IHSG masih terlihat cenderung terkonsolidasi dengan potensi tekanan yang mulai menurun. Namun, peluang naik mulai terlihat walaupun masih berada dalam rentang terbatas.

Rilis data perekonomian neraca perdagangan pada awal pekan yang diprediksi stabil akan turut mewarnai pergerakan IHSG. IHSG berpotensi menguat di rentang 7.123-7.272. Rekomendasi saham pilihannya adalah ASII, ITMG, BBRI, TLKM, UNVR, SMGR, BMRI, AKRA.

Sementara itu, IHSG sepekan melemah 1,49% ke level 7.241. Sepanjang perdagangan indeks komposit bergerak di level 7.200-7,393. Rata-rata nilai transaksi harian saham yang mengalami peningkatan sebesar 17,20% menjadi Rp9,78 triliun dari 8,34 triliun pada sepekan yang lalu. 

Peningkatan turut terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian saham sebesar 5,23% menjadi 1.214.622 kali transaksi dari 1.154.208 kali transaksi pada sepekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian saham mengalami peningkatan sebesar 3,26% selama sepekan, menjadi 16,81 miliar lembar saham dari 16,28 miliar lembar saham.

Kapitalisasi pasar Bursa sepekan ini mengalami perubahan sebesar 3,63%, dari Rp11.780,02 triliun pada sepekan sebelumnya menjadi Rp11.352,54 triliun.

Investor asing pada Jumat (12/1/2024) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,12 triliun dan sepanjang tahun 2024 investor asing telah mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp6,07 triliun.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper