Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PALM Bakal Bayar Utang Rp3,6 Triliun ke Boy Thohir & Winato Kartono via Rights Issue

Emiten Boy Thohir dan Winato Kartono PT Provident Investasi Bersama Tbk. (PALM) merancang aksi rights issue untuk bayar utang.
Garibaldi Boy Thohir, Presiden Direktur Adaro Energy/Bisnis-Arif Budisusilo
Garibaldi Boy Thohir, Presiden Direktur Adaro Energy/Bisnis-Arif Budisusilo

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Boy Thohir dan Winato Kartono PT Provident Investasi Bersama Tbk. (PALM) merancang aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) II atau rights issue dengan menawarkan sebanyak 9,99 miliar saham. Rights issue ini akan memiliki efek dilusi sebanyak-banyaknya 58,6%.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Manajemen PALM menjelaskan manajemen akan menawarkan sebanyak 9,99 miliar saham biasar dengan nilai nominal Rp15 per saham atau sebesar 58,4% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah HMETD II. 

Manajemen menuturkan setiap pemegang 63 saham saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham PALM pada 7 Maret 2024 berhak atas 89 HMETD. 

Dana hasil rights issue ini rencananya sebesar Rp3,61 triliun akan digunakan untuk penyertaan atas 3.612.480 saham baru yang akan dikeluarkan oleh PT Alam Permai (PT AP). Hal tersebut akan menyebabkan PALM memiliki 99,99% kepemilikan saham dalam PT AP. 

PT AP selanjutntya akan menggunakan dana tersebut untuk melakukan pelunasan atas seluruh utang usaha sebesar Rp3,61 triliun kepada Winato Kartono, Hardi Wijaya Liong, dam Garibaldi Thohir. Seluruh nama tersebut merupakan pemegang saham PALM yang timbul dari transaksi pembelian saham PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) pada 24 November 2023 dari Winato Kartono, Hardy Wijaya Liong, dan Garibaldi Thohir sebagai pihak penjual.

"Sisanya akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka membiayai beban operasional PALM, meliputi beban gaji dan jasa profesional, dan beban keuangan, dalam rangka mendukung kegiatan usaha PALM," tulis manajemen, Senin (15/1/2024). 

PT Provident Capital Indonesia (PCI) sebagai pemegang saham pengendali PALM menyatakan akan melaksanakan rights issue sebanyak 2,83 miliar dan mengalihkan sisa HMETD sebanyak 1,74 miliar kepada Winato Kartono dan Hardi Wijaya Liong. Kemudian, Winato Kartono mengatakan akan melaksanakan seluruh HMETD miliknya sebanyak 502,88 juta saham yang telah dialihkan kepadanya dari PCI sebanyak 1,26 miliar.

Sementara itu, Hardi Wijaya Liong menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD yang dialihkan kepadanya dari PCI sebanyak 478,4 juta saham. 

Jika saham baru yang ditawarkan pada HMETD ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang saham, maka sesuai dengan perjanjian pembelian siaga Winato Kartono dan Hardi Wijaya Liong sebagai pembeli siaga akan membeli seluruh sisa saham baru. 

Winato akan membeli sebanyak-banyaknya 3,29 miliar saham dan Hardi Wijaya Liong akan membeli sebanyak-banyaknya 1,24 miliar saham. 

PALM juga menegaskan pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya dalam rights issue ini akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi dalam jumlah maksimum sebesar 58,6%. 

Sebagai informasi, saat ini jumlah total saham PALM yang beredar adalah sebanyak 7,11 miliar saham. Jumlah saham dalam penawaran rights issue sebanyak 9,9 miliar saham ini melebihi jumlah saham PALM yang beredar saat ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper