Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Garibaldi ‘Boy’ Thohir PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) menghabiskan dana eksplorasi sebesar US$22,6 juta atau sekitar Rp350,8 miliar sepanjang kuartal IV/2023.
Manajemen Merdeka Copper mengatakan sepanjang triwulan keempat 2023, MDKA melakukan kegiatan eksplorasi di tiga lokasi yaitu Tujuh Bukit Jawa Timur, Pulau Wetar Maluku Baratdaya, dan Pani Gorontalo. Di Tujuh Bukit, fokus ada pada sumber daya tembaga emas dan emas perak, di Wetar difokuskan pada sumber daya tembaga, dan di Pani difokuskan pada sumber daya emas.
“Total pengeluaran untuk eksplorasi oleh Merdeka selama kuartal IV, adalah berkisar Rp350,8 miliar setara dengan kisaran US$22,6 juta,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (15/1/2024).
Secara lebih rinci, Proyek Tujuh Bukit menelan biaya eksplorasi sebesar Rp2,06,6 miliar yang terdiri dari pemeliharaan terowongan, pengeboran definisi sumber daya bawah tanah dan pekerjaan tes terkait.
Hasilnya adalah tujuh rig pengeboran bawah permukaan dengan kedalaman total 7.228,8 meter. Dengan selesainya program pengeboran bawah permukaan, seluruh rig bawah permukaan akan dihentikan dan ditarik mundur. Pengeboran lanjutan akan menggunakan rig bor permukaan.
Sementara itu, untuk proyek emas dan emas Tujuh Bukit menghabiskan dana sebesar Rp26,6 miliar. Hasilnya adalah Dua rig Reverse Circulation (RC) dan 15 rig Diamond Drill (DD) melakukan pengeboran dengan total pengeboran 23.336 meter.Pengeboran umur tambang dan eksplorasi regional akan lanjut menggunakan enam rig DD dan dua rig RC untuk definisi sumber daya, sterilisasi, dan eksplorasi.
Baca Juga
Selanjutnya proyek tembaga Tambang Tembaga Wetar yang menghabiskan dana segar sebesar Rp28 miliar. Dari eksplorasi dua rig pengeboran dioperasikan selama triwulan ini dengan 39 lubang selesai dengan kedalaman bor keseluruhan 3.383,9 meter di Partolang.
Proyek ini nantinya akan dilanjutkan dengan memulai program pengeboran regional di Kali Kuning Barat dan Timur serta Karkopang dalam pertengahan kuartal I/2024.
Kemudian proyek Emas Pani memakan dana sebesar Rp89,6 miliar. Hasil kegiatan eksplorasi yaitu 136 lubang bor diselesaikan untuk total 15.210,1 meter, yaitu program pengeboran definisi sumber daya, metalurgi, dan sterilisasi.
Selanjutnya akan dilanjutkan menggunakan 6 rig untuk pengeboran definisi sumber daya dan program pengeboran geoteknik.
Proyek Emas Pani merupakan satu proyek yang memiliki sekitar 6,6 juta ons emas dan diharapkan akan menjadi tambang emas yang berumur panjang dan berbiaya rendah yang berpotensi menghasilkan emas dalam jumlah yang signifikan.
Produksi emas diharapkan dimulai pada akhir tahun 2025 dan produksi puncak direncanakan hingga lebih dari 450.000 ons emas per tahun, menjadikannya tambang emas terbesar di Indonesia dan salah satu tambang emas terbesar di Asia Pasifik.
Kemudian, Proyek Tembaga Tujuh Bukit merupakan salah satu sumber daya mineral tembaga dan emas peringkat teratas di dunia yang belum dikembangkan, yang mengandung sekitar 8,1 juta ton tembaga dan 27,4 juta ons emas.