Bisnis.com, JAKARTA – Indeks ESG Leaders atau IDXESGL menorehkan kinerja cemerlang lewat pertumbuhan sebesar 11% sepanjang 2023. Peningkatan ini tidak terlepas dari dominasi emiten perbankan big caps dan sejumlah saham berkapitalisasi jumbo lainnya.
Sepanjang tahun lalu, IDXESGL menguat sebesar 11% year-to-date (YtD) menuju level 155,71. Kinerja tersebut lebih tinggi dibandingkan indeks komposit (IHSG) yang hanya meningkat 6,16% YtD.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menuturkan alasan penguatan IDXESGL disebabkan oleh dominasi emiten perbankan dengan kapitalisasi jumbo, serta saham-saham lainnya seperti TLKM, BRPT, dan juga TPIA.
“Semua saham ini mencakup lebih dari 65% kapitalisasi Indeks ESG Leaders, sehingga bisa membuat indeks secara seluruhnya meningkat pesat tahun lalu karena emiten tersebut juga naik kencang,” ujar Arjun kepada Bisnis, Rabu (10/1/2024).
Dia menilai kekuatan fundamental dan valuasi dari big four emiten perbankan, yakni BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI serta ditambah saham TLKM telah menjadi daya tarik bagi investor. Hal ini yang membuat kinerja lima saham ini cukup tinggi pada 2023.
Selain itu, Arjun menyampaikan saham BRPT juga melesat 77% pada 2023 berkat sentimen positif terkait dengan prospek industri energi baru terbarukan (EBT). Hal ini serupa juga terjadi pada saham TPIA yang meningkat pesat sepanjang tahun lalu.
Baca Juga
“TPIA juga meningkat pesat karena emiten Prajogo Pangestu kompak naik dari BREN sampai dengan TPIA. Alhasil, TPIA mendapat positif sentimen dari BREN dan BRPT karena dimiliki oleh pemilik yang sama,” tuturnya.
Menurutnya, hal tersebut membuat Indeks ESG Leaders mengalami kenaikan pesat sepanjang tahun lalu sehingga mampu mengalahkan pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Dihubungi terpisah, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa tahun ini IDXESGL masih akan menikmati sejumlah sentimen positif.
Salah satunya datang dari komitmen ketiga pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden, yang secara umum mendukung implementasi EBT dan green economy.
“Ini adalah salah satu sentimen positif untuk indeks ESG Leader ke depan, apalagi kita akan menghadapi momentum pemilu,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (9/1/2024).
Nafan menuturkan bahwa meski ada unsur wait and see dari para investor, setidaknya janji politik yang dimiliki ketiga paslon presiden dan wakil presiden sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia yang menargetkan net zero emission pada 2060.
___________________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.