Bisnis.com, JAKARTA – Saham perusahaan pelat merah yang terangkum dalam indeks saham BUMN pilihan yakni IDX BUMN 20 berpotensi menguat jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, yang akan berlangsung pada Februari mendatang.
Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi menuturkan faktor pendorong kenaikan saham IDX BUMN 20 jelang Pilpres adalah realokasi portofolio pada awal 2024 dan rilis laporan kinerja 2023 yang diperkirakan tumbuh positif.
Menurutnya, beberapa saham BUMN yang masuk dalam kategori blue chip akan menjadi pilihan manajer investasi, seperti saham BBRI, BMRI, BBNI, JSMR, dan SMGR. Dengan demikian, hal tersebut dapat mendorong kenaikan harga saham jelang Pilpres mendatang.
“Kami melihat Himbara [Himpunan Bank Milik Negara], TLKM, dan JSMR akan menjadi top pick dari IDX BUMN 20 seiring dengan pertumbuhan kinerja yang diperkirakan positif pada 2023 dan menjadi pilihan alokasi saham blue chip,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (7/1/2024).
Oktavianus menyematkan rekomendasi buy untuk saham BBRI dengan target harga Rp6.000 per lembar dan saham BBNI memiliki target price Rp7.300. Adapun saham TLKM disematkan target harga Rp4.460, sementara JSMR dipatok Rp6.800.
Sebelumnya, Investment Analyst Lead Stockbit Rahmanto Tyas Raharja mengungkapkan bahwa terdapat saham-saham BUMN yang mencatatkan kenaikan harga jelang Pilpres, atau tepatnya satu bulan sebelum pesta demokrasi itu berlangsung.
Baca Juga
Stockbit setidaknya merangkum data historis selama Pilpres 2009, 2014, dan 2019. Data yang dipakai adalah pergerakan harga saham pada Juni 2009 untuk Pilpres 2009 (8 Juli), periode Juni 2014 untuk Pilpres 2014 (9 Juli), dan harga saham Maret 2019 untuk Pilpres 2019 (17 April).
Dengan basis data itu, Rahmanto bertujuan mencari potensi saham untuk periode Januari 2024, mengingat penyelenggaran Pilpres pada tahun ini akan berlangsung pada bulan depan yakni 14 Februari.
Berdasarkan data tersebut, ada sejumlah saham BUMN yang kerap melambung jelang Pilpres, semisal, saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR). Rahmanto mengatakan JSMR mencatatkan average return 7,39% jelang tiga penyelenggaran Pilpres terakhir.
Perinciannya, saham JSMR mencatatkan peningkatan harga saham sebesar 6,11% pada Juni 2009, kemudian tumbuh sebesar 1,71% pada Juni 2014, dan melesat 14,35% pada Maret 2019.
Ada juga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) yang membukukan average return 8,37%. Pada Juni 2009, saham ADHI membukukan peningkatan sebesar 3,76%, berlanjut naik 11,65% pada Juni 2014, dan tumbuh sebesar 9,69% pada Maret 2019.
Selain itu, terdapat saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) dengan rerata return sebesar 5,82%. Secara rinci, saham SMGR naik 4,8% pada Juni 2009, meningkat 2,38% selama bulan Juni 2014, dan tumbuh 10,27% pada Maret 2019.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.