Bisnis.com, JAKARTA — Taipan asal Surabaya, Hermanto Tanoko masih loyal menggenggam saham emiten bank jumbo PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) hingga emiten tambang. Menurutnya prospek saham bank jumbo serta tambang menjanjikan.
Hermanto telah menyerok saham BBRI dan BBNI usai melepas saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) pada 2024. Sebelumnya dia tercatat sebagai top 20 pemegang saham BDMN. Kemudian, namanya tidak lagi tercatat setelah melepas BDMN.
Crazy rich asal Surabaya itu mengatakan sampai saat ini masih mempertahankan kepemilikan saham bank jumbo seperti BBRI dan BBNI karena valuasi yang menarik.
"Saya lihat valuasi dari bank BBRI maupun BBNI ini kan saat ini sangat bagus sekali, dengan dividend yield juga bisa di 8%-9%. Investasi apa yang bisa sebagus itu?," kata Hermanto di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (10/7/2025).
Menurutnya, memang saat ini gerak saham bank jumbo seperti BBRI dan BBNI sedang lesu. Namun, terdapat peluang jangka panjang penguatan harga saham dua bank jumbo itu.
Harga saham BBRI memang masih di zona merah, turun 6,86% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytdsampai perdagangan sesi pertama hari ini, Kamis (10/7/2025) di level Rp3.790 per lembar. Kemudian, harga saham BBNI pun turun 5,75% ytd ke Rp4.100 per lembar.
Baca Juga
"Nanti sudah dapet dividend yield, masih ada kemungkinan kalau sahamnya nanti bisa kembali ke valuasi yang lebih fair lah. Kalau sekarang kan sangat rendah," ujar Hermanto.
Dia juga menjelaskan bahwa saat ini dirinya masih menggenggam kepemilikan saham di sejumlah emiten tambang.
"Masih [mengggem kepemilikan saham di emiten tambang] lah, masih. Tambang juga bagus. ADRO [PT Alamtri Resources Indonesia Tbk.] PGAS [PT Perusahaan Gas Negara Tbk.] itu dividend yieldnya kan tinggi-tinggi semua. Jadi kalau harga sahamnya masih stay, kita dapet dividend yield yang jauh lebih tinggi dari deposito ya," tutur Hermanto.
Pada tahun lalu, tercatat Hermanto Tanoko memang menyerok sejumlah saham emiten energi seperti ADRO dan PT ABM Investama Tbk. (ABMM).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.