Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham-saham Ini Berpeluang Cuan saat Momentum January Effect

Sejumlah saham diprediksi menguat seiring ekspektasi adanya sentimen January Effect pada awal 2024.
Sejumlah saham diprediksi menguat seiring ekspektasi adanya sentimen January Effect pada awal 2024. Bisnis/Himawan L Nugraha
Sejumlah saham diprediksi menguat seiring ekspektasi adanya sentimen January Effect pada awal 2024. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah saham di sektor tertentu diprediksi menguat seiring ekspektasi adanya sentimen January Effect, yakni kenaikan harga saham musiman yang dirasakan selama bulan Januari.

IHSG pun melaju kencang sejak awal tahun dan mencetak all time high 7.323,58 pada perdagangan perdana 2 Januari 2024. IHSG kembali ATH di level 7.359,76 pada hari ini, Kamis (4/1/2024).

Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division Henan Putihrai Asset Management, Reza Fahmi Riawan mengatakan, IHSG sempat mencapai rekor tertinggi di awal 2024 karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu harapan positif terhadap Pemilu, peningkatan belanja pemerintah, dan perlambatan inflasi.

Menurutnya, prospek pasar saham ke depan masih optimistis dengan beberapa analis memperkirakan IHSG bisa tembus 8.000 pada akhir tahun 2024.

"Sentimen January Effect berpeluang terjadi karena adanya faktor-faktor seperti pembelian kembali saham yang dijual untuk mengurangi pajak, bonus tahunan yang digunakan untuk berinvestasi, dan ekspektasi kinerja perusahaan yang lebih baik," ujar Reza kepada Bisnis, dikutip Kamis, (4/1/2023).

Alhasil, Reza mengatakan saham-saham yang diuntungkan dari January Effect biasanya merupakan saham-saham berkapitalisasi kecil yang lebih likuid, serta saham-saham di sektor konsumsi, finansial, dan media.

Di lain sisi, Presiden Direktur Kiwoom Sekuritas Indonesia Changkun Shin mengatakan, saat ini investor saham masih menunggu statement dari Bank Sentral AS The Fed mengenai suku bunga, serta kondisi politik di Indonesia.

"Januari Effect berpotensi ada jika adanya statement lebih lanjut mengenai penurunan suku bunga The Fed, dan saham-saham yang menarik dicermati yaitu sektor perbankan," ujar Shin kepada Bisnis.

Adapun, risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) 12-13 Desember 2023 mencatat pejabat The Fed juga mengakui bahwa suku bunga mungkin telah berada pada tingkat tertinggi dan akan mulai memangkas suku bunga pada tahun 2024.

Saat ini, The Fed masih menahan suku bunga di kisaran 5,25%-5,5%. Proyeksi triwulanan The Fed memperkirakan adanya tiga kali penurunan suku bunga pada tahun 2024 sebesar 75 basis poin (bps).

Meskipun demikian, para pejabat menegaskan kembali kebijakan yang tetap berada pada posisi restriktif untuk beberapa waktu sampai inflasi jelas bergerak turun secara berkelanjutan akan menjadi langkah yang tepat.

Untuk saham di sektor perbankan, Kiwoom Sekuritas Indonesia merekomendasikan buy untuk saham PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) dengan potensi upside 15%. Sedangkan pada perdagangan Rabu, (3/1/2024), saham BNGA ditutup naik 0,29% ke level Rp1.710 per saham.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper