Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup mencetak rekor baru lagi atau all time high (ATH) di level 7.359,76 pada perdagangan hari ini, Kamis, (4/1/2024). IHSG terpantau menjadi yang paling perkasa di antara Bursa Asia lainnya yang parkir di zona merah.
Adapun, level ATH pada hari ini melampaui level tertinggi sebelumnya pada perdagangan perdana 2 Januari 2024 di posisi 7.323,58.
IHSG naik 1,11% atau 80,67 poin ke posisi 7.359,76 pada hari ini. Sepanjang perdagangan, indeks komposit bergerak di rentang 7.280-7.371, dan kapitalisasi pasar tembus Rp11.844 triliun.
Sebanyak 17,17 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi 1,21 juta kali, alhasil nilai transaksi Rp9,87 triliun. Sebanyak 326 saham menguat, 221 saham melemah dan 221 saham stagnan.
Kenaikan IHSG menjadi yang tertinggi saat Bursa Asia kompak melemah. Nikkei 225 Jepang turun 0,53%, Hang Seng Index Hong Kong turun 0,43 poin, dan Straits Time Singapura turun 0,87%.
Saham bank-bank jumbo menjadi saham terlaris pada hari ini, misalnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatat nilai transaksi Rp960,4 miliar, diikuti saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) senilai Rp730,5 miliar. Saham BMRI naik 4,10% ke level Rp6.350, sedangkan saham BBCA naik 1,34% ke posisi Rp9.475.
Baca Juga
Kemudian, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI) juga laris diperdagangkan dengan nilai transaksi masing-masing Rp670,8 miliar dan Rp468,8 miliar. Saham BBRI menguat 1,79% ke level Rp5.700, sedangkan BBNI naik naik 4,67% ke Rp5.600.
Namun, sederet saham konglomerat justru parkir di zona merah, misalnya saham BYAN milik Low Tuck Kwong turun 0,38% ke level Rp19.525, diikuti saham AMMN milik keluarga Panigoro turun 0,39% ke Rp6.425.
Saham Prajogo Pangestu, BREN juga terkoreksi 0,66% ke level Rp7.525, sedangkan saham TPIA miliknya masih menguat 0,85% ke posisi Rp5.900.
Penutupan IHSG hari ini sejalan dengan prediksi Tim analis MNC Sekuritas yang mengatakan IHSG hari ini berpotensi menguat meskipun kemarin tercatat turun 0,61% ke 7.279 disertai dengan munculnya volume penjualan.
MNC Sekuritas mengatakan selama IHSG masih mampu berada di atas area support terdekatnya di 7.245, maka posisi IHSG masih berada pada bagian dari wave v dari wave (i).
"Hal tersebut berarti, IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji 7.340-7.355. Namun, tetap waspadai akan adanya koreksi dari IHSG yang mengarah ke 7.181-7.245 untuk membentuk awal dari wave (ii) dari wave [iii]," tulis tim analis MNC Sekuritas Kamis, (4/1/2024).
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan, sentimen yang mempengaruhi IHSG hari ini, dari dalam negeri, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan penerimaan pajak pada tahun 2023 mencapai Rp1.869,2 triliun atau 108,8% terhadap target APBN atau 102,8% terhadap Perpres Nomor 75 tahun 2023.
Sedangkan dari mancanegara, risalah FOMC The Fed pada Desember 2023 menyimpulkan bahwa potensi penurunan suku bunga akan dilakukan pada tahun 2024 sebesar 75 bps. Langkah tersebut dilakukan sejalan dengan sinyal melambatnya pertumbuhan ekonomi.