Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menuju Go Private, META Minta Pemegang Saham Sabar Ikuti Aturan

Manajemen Nusantara Infrastructure (META) memahami bahwa proses menuju go private ini tidak instan dan perlu waktu.
Jalan tol yang dikelola oleh PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META)/Dok.META.
Jalan tol yang dikelola oleh PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META)/Dok.META.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Salim PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) akan memasuki tahap registrasi penawaran tender (tender offer) oleh PT Metro pacific Tollways Indonesia Services (MPTI) dalam rangka proses delisting atau go private.

Proses penawaran tender offer juga menunggu suspensi saham META dibuka oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Saat ini BEI masih melakukan pembekuan perdagangan sementara saham META sesuai dengan surat tanggal 21 Desember 2023. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan perdagangan yang teratur, wajar, efisien, dan perlindungan terhadap investor publik.

Head of Corporate Communication Nusantara Infrastructure Indah D.P. Pertiwi mengatakan, perusahaan telah melakukan berbagai upaya untuk meminta pembukaan suspensi perdagangan saham ke Bursa setelah persetujuan RUPSLB diperoleh agar pemegang saham dapat memilih untuk menjual sahamnya atau menunggu voluntary tender offer (VTO).

“Namun kami sebagai emiten harus tunduk pada seluruh aturan dan kebijakan yang berlaku, termasuk proses suspensi perdagangan saham yang saat ini masih berjalan,” kata Indah dalam keterangannya, dikutip Minggu (31/12/2023).

Indah menambahkan perseroan memahami bahwa proses menuju go private ini tidak instan dan perlu waktu, untuk itu manajemen mohon para pemegang saham dapat mengikuti seluruh prosesnya sesuai ketentuan.

Seperti diketahui, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) META pada 19 Desember 2023 menyepakati harga penawaran tender senilai Rp250 per saham. Nilai tersebut 34% lebih tinggi dari rata-rata harga tertinggi perdagangan harian di bursa selama 90 hari terakhir.

Dalam proses go private, pemegang saham pengendali META yakni PT Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTIS) akan membeli 4,49 miliar saham atau 25,35% saham yang dimiliki secara kumulatif oleh PT Indonesia Infrastructure Finance dan masyarakat.

Otoritas Bursa sebelumnya telah mengirimkan pertanyaan ke META sehubungan dengan restrukturisasi internal perseroan.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan harga rata-rata saham META selama 90 hari kalender adalah Rp187 per saham. Dengan harga tender offer sebesar Rp250 per saham, kata Nyoman, harga tersebut merupakan harga yang premium.

“Masalah investasi investor, tentu itu satu hal. Tentu investor ingin sesuatu yang lebih tinggi. Tapi kalau rata-rata Rp187 dibeli di Rp250 kita lihat ini sudah premium. Ini dari sisi pricing yang dibuat," tutur Nyoman.

Adapun dalam prospektus disebutkan, META menargetkan penawaran tender mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 5 Januari 2024. Kemudian, periode penawaran tender akan berlangsung selama 10 Januari 2024-9 Februari 2024. Alhasil, saham META akan dihapuskan dari pencatatan efek pada 17 April 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper