Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham-Saham Paling Banyak Dicari Netizen Indonesia di Google Sepanjang 2023

Sejumlah saham di Bursa Efek Indonesia mendominasi pencarian Google sepanjang 2023
Ilustrasi kondisi bearish dan bullish di pasar modal/Bitcoin.com
Ilustrasi kondisi bearish dan bullish di pasar modal/Bitcoin.com

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membukukan kinerja meyakinkan dengan menguat 6,16% sepanjang 2023 ke level 7.272,79, lebih tinggi dari capaian 2022 sebesar 4,09%. Sejumlah saham tercatat menjadi penopangnya.

Adapun, berdasarkan data RTI, ada lima saham yang menjadi top gainers sepanjang 2023 (year to date/ytd), yaitu PT Pantai Indak Kapuk Dua Tbk. atau PANI dengan kenaikan 415,79%, disusul PT Ulima Nitra Tbk. atau UNIQ dengan kenaikan 266,10%.

Selanjutnya, ada emiten PT Sumber Global Energy Tbk. atau SGER dengan kenaikan 216,30%, PT Darmi Bersaudara Tbk. atau KAYU dengan kenaikan 142%, dan PT Map Aktif Adiperkasa Tbk.  atau MAPA dengan kenaikan  112,99%.

Meskipun, PANI, UNIQ, SGER, KAYU, dan MAPA tercatat sebagai top gainers sepanjang 2023, namun kelimanya tidak tercatat sebagai saham yang paling dicari oleh pengguna internet dalam pencarian Google.

Google Trends (dengan kata kunci atau keyword saham) justru mencatat kenaikan luar biasa atas lima saham yang paling dicari oleh pengguna internet di Indonesia atau netizen sepanjang 2023, yaitu yang teratas adalah saham AMMN (PT Amman Mineral Internasional Tbk.), saham PGEO (PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.), saham NCKL (PT Trimegah Bangun Persada Tbk.), saham BREN (PT Barito Renewable Energy Tbk.), dan saham MBMA (PT Merdeka Battery Materials Tbk.).

Google Trends adalah alat milik Google yang dapat digunakan untuk riset kata kunci dan melihat tren penelusuran pada kurun waktu tertentu.

Melalui Google Trends, pengguna internet dapat mengetahui topik maupun kata kunci apa yang paling banyak dicari oleh pengguna.

Sebagai informasi, kelima saham yang mendominasi Google Trends sepanjang 2023 itu tercatat sebagai emiten yang melantai perdana pada 2023.

Saham AMMN (PT Amman Mineral Internasional Tbk.)

PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN), berdasarkan data RTI, resmi melantai perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Juli 2023 dengan melepas 6,33 miliar saham di harga Rp125 per lembar dan meraup dana Rp10,73 triliun.

Sepanjang 2023 (ytd), saham AMMN menghijau 273,22% dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 9,1 miliar lembar saham dan jumlah transaksi saham yang diperjualbelikan sebanyak 1,35 juta kali. Asing mencatatkan total beli bersih Rp2,46 triliun.

Pada penutupan perdagangan akhir tahun 2023, saham AMMN bertengger di level Rp6.550 per saham dengan total kapitalisasi pasar Rp474,99 triliun.

Adapun, saham AMMN memiliki PER (price earning ratio) 366,73 kali dan PBVR (price to book value ratio) 7,12 kali.

Komposisi pemegang sahamnya tercatat PT Sumber Gemilang Persada (32,17%), PT Medco Energi Internasional Tbk. (20,91%), publik (17,24%), PT AP Investment (15,45%), PT Alpha Investasi Mandiri (7,11%), dan PT Pesona Sukses Cemerlang (6,52%).

Saham PGEO (PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.)

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO), berdasarkan data RTI, resmi melantai perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 Februari 2023 dengan melepas 10,35 miliar saham di harga Rp875 per lembar dan meraup dana Rp9,06 triliun.

Sepanjang 2023 (ytd), saham PGEO menghijau 33,71% dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 14,6 miliar lembar saham dan jumlah transaksi saham yang diperjualbelikan sebanyak 1,92 juta kali. Asing mencatatkan total jual bersih Rp249,43 miliar.

Pada penutupan perdagangan akhir tahun 2023, saham PGEO bertengger di level Rp1.170 per saham dengan total kapitalisasi pasar Rp48,43 triliun.

Adapun, saham PGEO memiliki PER (price earning ratio) 17,57 kali dan PBVR (price to book value ratio) 1,61 kali.

Komposisi pemegang sahamnya tercatat PT Pertamina Power Indonesia (69,01%), Masdar Indonesia Solar Holdings RSC Ltd (15%), publik (10%), dan PT Pertamina Pedeve Indonesia (5,98%).

Saham NCKL (PT Trimegah Bangun Persada Tbk.)

PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL), berdasarkan data RTI, resmi melantai perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 April 2023 dengan melepas 8 miliar saham di harga Rp1.250 per lembar dan meraup dana Rp10 triliun.

Sepanjang 2023 (ytd), saham NCKL sudah melorot 23,37% dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 11,1 miliar lembar saham dan jumlah transaksi saham yang diperjualbelikan sebanyak 1,02 juta kali. Asing mencatatkan total jual bersih Rp644,94 miliar.

Pada penutupan perdagangan akhir tahun 2023, saham NCKL bertengger di level Rp1.000 per saham dengan total kapitalisasi pasar Rp63,10 triliun.

Adapun, saham NCKL memiliki PER (price earning ratio) 10,60 kali dan PBVR (price to book value ratio) 2,85 kali.

Komposisi pemegang sahamnya tercatat PT Harita Jayaraya (86,48%) dan publik (12,65%).

Saham BREN (PT Barito Renewable Energy Tbk.)

PT Barito Renewable Energy Tbk. (BREN), berdasarkan data RTI, resmi melantai perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Oktober 2023 dengan melepas 4,01 miliar saham di harga Rp780 per lembar dan meraup dana Rp3,13 triliun.

Sepanjang 2023 (ytd), saham BREN menghijau 666,67% dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 3,9 miliar lembar saham dan jumlah transaksi saham yang diperjualbelikan sebanyak 1,27 juta kali. Asing mencatatkan total beli bersih (all market) Rp62,38 miliar.

Pada penutupan perdagangan akhir tahun 2023, saham BREN bertengger di level Rp7.475 per saham dengan total kapitalisasi pasar lebih dari 1 kuadriliun atau tepatnya Rp1.000,05 triliun.

Adapun, saham BREN memiliki PER (price earning ratio) 573,16 kali dan PBVR (price to book value ratio) 252.07 kali.

Komposisi pemegang sahamnya tercatat PT Barito Pacific Tbk. (64,66%), Green Era Energy Pte Ltd (23,6%), dan publik (11,73%).

Saham MBMA (PT Merdeka Battery Materials Tbk.)

PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA), berdasarkan data RTI, resmi melantai perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 April 2023 dengan melepas 11 miliar saham di harga Rp795 per lembar dan meraup dana Rp8,74 triliun.

Sepanjang 2023 (ytd), saham MBMA memerah 36,72% dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 26,8 miliar lembar saham dan jumlah transaksi saham yang diperjualbelikan sebanyak 809.102 kali. Asing mencatatkan total beli bersih Rp969,96 miliar.

Pada penutupan perdagangan akhir tahun 2023, saham MBMA bertengger di level Rp560 per saham dengan total kapitalisasi pasar Rp60,48 triliun.

Adapun, saham MBMA memiliki PER (price earning ratio) 3.639,67 kali dan PBVR (price to book value ratio) 2,58 kali.

Komposisi pemegang sahamnya tercatat PT Merdeka Energi Nusantara (50,04%), publik (26,33%), Garibaldi Thohir (8,46%), Huayong International Ltd (7,55%), dan PT Alam Permai (5,43%).

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Gajah Kusumo
Editor : Gajah Kusumo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper