Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Targetkan Regulasi Market Maker Meluncur pada Semester I/2024

Penerapan market maker ini diharapkan akan menambah likuditas perdagangan dan meningkatkan nilai transaksi di Bursa.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy ditemui usai Konferensi Pers Peresmian Penutupan Perdagangan BEI tahun 2023 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (29/12/2023). JIBI/Annisa Kurniasari Saumi.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy ditemui usai Konferensi Pers Peresmian Penutupan Perdagangan BEI tahun 2023 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (29/12/2023). JIBI/Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap aturan mengenai market maker dapat diterapkan pada semester I/2024. BEI menyampaikan progres dari penerapan aturan ini masih digodok oleh BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan saat ini BEI tengah melakukan diskusi bersama dengan OJK terkait pengaturan dari penerapan market maker. Menurutnya, realisasi penerapan market maker ini menjadi cukup lama karena BEI dan OJK membutuhkan diskusi serta pemahaman masing-masing. 

"Jangan sampai market maker-nya jadi abusive ke market. Jadi memang pengaturan dari OJK dan bursanya akan mengatur itu menjadi lebih lancar [smooth] saja," kata Irvan ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (29/12/2023). 

Irvan melanjutkan, BEI mengusahakan penerapan market maker ini dapat terealisasi pada tahun depan atau tuntas sebelum semester II/2024. 

"Kami usahakan tahun depan. Cuma saya enggak bisa ngomong kapan ya karena memang masih diskusi yang cukup panjang dengan bapak-bapak di OJK," tuturnya. 

Dia melanjutkan, penerapan market maker ini diharapkan akan menambah likuditas perdagangan dan meningkatkan nilai transaksi di Bursa. 

Menurutnya, konsep penerapan market maker hampir serupa dengan liquidity provider di structured warrant. Artinya, market maker akan menyediakan likuditas ke pasar saham.

Adapun Irvan menuturkan BEI melihat beberapa Bursa negara tetangga yang telah menerapkan peraturan market maker sebagai acuan atau benchmark seperti Bursa Hong Kong, Singapura, Malaysia, hingga Thailand. 

"Banyak Bursa sih [yang menjadi benchmark]. Hampir semua Bursa punya soalnya, jadi mau kita melihat dari Hong Kong, Singapura, Malaysia, Thailand pun ada," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper