Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kabel Low Tuck Kwong, PT Voksel Electric Tbk. (VOKS) mengumumkan telah berganti pengendalian ke perusahaan asal Hong Kong Hengtong Optic-Electric International Co. Ltd.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), VOKS menjelaskan saat ini penerima manfaat dari pengendali baru adalah Cui Wei dan Cui Genliang.
Sebelum pengambilalihan, Hengtong dan VOKS memiliki hubungan afiliasi secara tidak langsung. Hengtong memiliki secara tidak langsung 1,25 miliar saham yang mewakili sekitar 30,08% dari seluruh saham VOKS.
Hengtong menggenggam saham VOKS melalui perantara pedagang efek mereka, yaitu DBS Vickers (Hong Kong) Limited A/C Client.
"Hengtong berkewajiban untuk melakukan penawaran tender wajib sebagaimana diatur dalam POJK 9/2018," tulis manajemen, Rabu (27/12/2023).
VOKS melanjutkan, pada 22 Desember 2023 Hengtong melakukan transaksi pembelian atas saham-saham milik pemegang saham penjual. Sejumlah 1,78 miliar saham yang mewakili sekitar 42,97% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor dari perusahaan dijual oleh pemegang saham penjual kepada Hengtong.
Baca Juga
"Atas pelaksanaan transaksi tersebut, Hengtong kemudian menjadi pengendali baru VOKS," tulis manajemen.
Harga pengambilalihan saham VOKS oleh Hengtong adalah Rp226 per saham atau setara dengan Rp403,5 miliar apabila dikalikan dengan jumlah saham yang diambil pada 22 Desember lalu.
Setelah pengambilalihan ini, Hengtong memiliki sejumlah 3,03 miliar saham VOKS, atau setara dengan persentase kepemilikan sebesar 73,05%.
"Alasan Hengtong melakukan pengambilalihan atas saham mayoritas di VOKS sebagai investasi dan memberikan nilai tambah bagi Hengtong," tuturnya.
Sebelumnya, saham VOKS dikendalikan oleh David Lius sebanyak 200,23 juta saham atau setara 4,57%. Sementara itu, pemegang saham lainnya yakni DBS Vickers (Hong Kong) Limited A/C Client sebanyak 1,25 miliar saham atau 30,08%, SWCC Corporation 416,5 juta saham atau setara 10,02%, dan UOB Kay Hian Pte. Ltd 393,15 juta saham atau 9,46%.
Lalu Low Tuck Kwong sebanyak 329,3 juta saham atau 7,93%, Hardi Sasmita sebanyak 203,62 juta saham atau 4,9% saham, dan Linda Lius sebanyak 190 juta saham atau 4,57% kepemilikan. Kepemilikan masyarakat non warkat adalah sebanyak 1,13 miliar atau 27,4% saham, dan masyarakat dengan warkat adalah 33,9 juta saham atau 0,82% saham.