Bisnis.com, JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) melaporkan prospek peringkat perusahaan PT Voksel Electric Tbk (VOKS), emiten kabel portofolio konglomerat Low Tuck Kwong, berada di posisi stabil. Hal ini menandai kuatnya pasar VOKS, termasuk permintaan yang stabil di sektor ketenagalistrikan dan telekomunikasi.
Pefindo menunjukkan peringkat obligasi VOKS berada di idBBB/Stable, sedangkan untuk Bond I, berada di idBBB, dalam periode 7 September 2023 – 1 September 2024.
Namun, peringkat dibatasi oleh struktur permodalan yang agresif dan proteksi arus kas yang lemah, basis pelanggan yang terkonsentrasi serta eksposur terhadap risiko fluktuasi harga bahan baku
Pefindo menjelaskan, bahwa peringkat dapat naik, jika VOKS secara signifikan memperkuat indikator EBITDA dan profitabilitasnya, serta memperluas profil nasabah dan bauran produk secara berkelanjutan. Namun, juga harus disertai dengan perbaikan struktur permodalan dan perlindungan arus kas secara konsisten.
"Sebaliknya, Peringkat dapat diturunkan jika Perusahaan tidak dapat mencapai target pendapatan, dan EBITDA secara signifikan, atau jika VOKS menarik utang yang substansial dan mengakibatkan pelemahan profil kredit," jelas laporan Pefindo
Selain itu, peringkat juga dapat terbawa dalam tekanan jika, Pefindo melihat adanya potensi ketidakmampuan VOKS dalam merealisasikan rencana pembiayaan kembali obligasi yang akan jatuh tempo pada 11 November 2023.
Baca Juga
Sebelumnya, sepanjang semester I/2023, VOKS, menorehkan kinerja gemilangnya, dengan keberhasilannya membalikkan rugi jadi laba Rp 2,7 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), VOKS membukukan laba bersih sebesar Rp2,70 miliar, atau berbalik dari rugi Rp152,5 miliar pada semester I/2022.
Capaian laba bersih tersebut didorong oleh naiknya pendapatan 18,05 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp1,35 triliun, dibanding periode sama 2022 sebesar Rp1,14 triliun. Pendapatan tersebut terdiri dari segmen kabel listrik, kabel fiber optik, kabel kawat tembaga, jasa servis dan trading.
Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan perseroan ikut terkerek menjadi Rp1,19 triliun dibanding semester I/2022 sebesar Rp1,18 triliun. Alhasil, VOKS mencatatkan laba kotor sebesar Rp165,58 miliar dibandingkan semester I/2022 yang rugi Rp36,72 miliar.
Sementara itu, kas dan setara kas akhir periode perseroan turun 59,71 persen menjadi Rp59,35 miliar dibanding periode tahun sebelumnya sebesar Rp147,31 miliar.
Berdasarkan neraca, total aset VOKS tumbuh menjadi Rp2,80 triliun hingga 30 Juni 2023 dibanding posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp2,66 triliun.
Liabilitas perseroan naik menjadi Rp2,08 triliun dibanding akhir 2022 sebesar Rp1,94 triliun. Sedangkan ekuitas naik tipis menjadi Rp720,73 miliar dibanding Desember 2022 sebesar Rp719,09 miliar.
Sebagai informasi, Low Tuck Kwong tercatat menggenggam 329,33 juta saham VOKS atau setara 7,93 persen saham, efektif per 31 Juli 2023. (Muhammad Omar Adibaskoro)