Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi Pasar Kripto 2024 Bakal Positif, Ini 4 Faktor Pendukungnya

Simak 4 faktor pendukung yang mendorong pasar kripto 2024 di Indonesia kian positif.
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Perkembangan industri aset kripto di Indonesia sepanjang tahun 2023 terus menghadapi pasang surut. Menariknya, sejumlah proyek baru dan tren mulai bermunculan di pasar pada tahun ini. 

VP of Operations Upbit Indonesia Resna Raniadi mengatakan tahun 2023 telah memberikan gambaran yang menarik tentang perkembangan dunia cryptocurrency.

Menurutnya, dengan pertumbuhan proyek-proyek baru dan adopsi teknologi blockchain yang semakin luas, industri ini terus bergerak maju. Meskipun ada tantangan yang perlu diatasi, peluang baru dan inovasi terus bermunculan.

“Memasuki 2024, industri kripto akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan situasinya dapat terus berubah seiring waktu. Namun, dapat dipastikan Bitcoin akan bergerak positif karena adanya peristiwa Bitcoin Halving di tahun depan,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (25/12/2023)

Lebih lanjut, menurutnya, para investor kripto juga masih memperhatikan suku bunga The Fed dan keputusan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) untuk menyetujui exchange-traded funds ETF Bitcoin yang diprediksi akan terealisasi pada pertengahan tahun depan.

4 Faktor Pendukung Pasar Kripto di Indonesia 

Di sisi lain, Upbit sendiri telah merangkum salah satu tren utama yang patut diperhatikan adalah adopsi lebih lanjut dari berbagai aspek teknologi blockchain di berbagai sektor, antara lain: 

1. Teknologi Artificial Intelligence

Dengan kemampuan untuk menganalisa data secara cepat dan cerdas, teknologi Artificial Intelligence atau AI dapat membantu meningkatkan efisiensi, keamanan, dan keandalan dalam ekosistem kripto. 

Pemanfaatan AI saat ini dapat membantu pengguna mendeteksi penipuan, dan juga dapat memberikan saran dalam hal trading bagi para investor dengan menggunakan algoritma trading.

2. Peralihan dari Web2 ke Web3

Web3 merupakan ekosistem desentralisasi yang dibangun di atas teknologi blockchain yang menjanjikan pengalaman internet yang berbeda untuk generasi mendatang. 

Namun, transisi dari Web 2.0 ke Web 3.0 terbukti masih mengalami kendala baik bagi pengembang maupun pengguna, mengingat pesatnya kemajuan teknologi di Web 3.0. 

Meski begitu, di tahun ini terdapat kabar baik dengan munculnya Web 2.5 yang merupakan peralihan internet baru, mencakup teknologi blockchain, desentralisasi, cryptocurrency, NFT, AI, dan metaverse. 

3. DeFi dan Peningkatan Layanan Keuangan Terdesentralisasi

DeFi tetap menjadi tren yang mendominasi pada tahun 2023. Proyek - proyek yang berfokus pada layanan keuangan terdesentralisasi terus berkembang, menawarkan solusi alternatif untuk perbankan tradisional dan layanan keuangan konvensional.

Platform-platform DeFi menyediakan layanan seperti pinjaman, pertukaran aset digital, dan penghasilan pasif melalui yield farming. Namun, potensi risiko dan volatilitas tetap menjadi perhatian utama di dalam ekosistem ini.

4. NFT dan Transformasi Industri Kreatif

Tahun 2023 juga telah menjadi tahun penting untuk NFT. NFT masih berperan dalam mengubah cara individu melihat hak kepemilikan atas karya seni digital dan barang koleksi lainnya. 

Seniman, musisi, dan pencipta konten telah memanfaatkan NFT sebagai cara untuk memonetisasi karya mereka secara langsung kepada penggemar dan kolektor, membuka peluang baru dalam ekonomi kreatif. 

Di Indonesia sendiri, 2023 menjadi tahun bagi pemerintah untuk berfokus pada perkembangan ekonomi digital melalui pengembangan ekonomi aset kripto nasional.

Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) selaku regulator, telah menerbitkan peraturan dan ketentuan terkait perdagangan fisik aset kripto di Indonesia yang terus disempurnakan. 

Adapun, untuk memperkuat ekosistem dan keamanan transaksi, pemerintah juga telah menunjuk PT Bursa Komoditi Nusantara sebagai pengelola bursa kripto, PT Kliring Berjangka sebagai Penjamin dan Penyelesaian Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto, dan PT Tennet Depository sebagai Pengelola Tempat Penyimpanan Aset Kripto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper