Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Ditutup Perkasa ke Rp15.484, Dolar AS Melempem

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada Jumat (22/12/2023). Pada saat yang sama, dolar AS mencatatkan pelemahan.
Karyawan menunjukan uang dolar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Selasa (5/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan uang dolar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Selasa (5/9/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada Jumat (22/12/2023). Pada saat yang sama, dolar AS mencatatkan pelemahan.

Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 41 poin atau 0,26% menuju level Rp15.484 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah sebesar 0,10% ke posisi 101,74.

Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia mayoritas ditutup menguat. Won Korea, semisal, menguat 0,18%, diikuti yen Jepang melemah sebesar 0,22%. Adapun yuan China menguat 0,10%, peso Filipina naik 0,38%, dan ringgit Malaysia menguat 0,49%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan dolar berada pada titik terendah dalam 4 bulan dengan fokus inflasi PCE Indeks dolar dan indeks dolar berjangka sedikit bergerak di perdagangan Asia, setelah tenggelam ke level terlemahnya sejak awal Agustus.

“Sedikit revisi ke bawah pada PDB AS kuartal ketiga membuat para pedagang menjadi lebih optimis terhadap penurunan suku bunga pada 2024, meskipun angka itu masih mencerminkan pertumbuhan yang kuat dalam perekonomian AS,” ujarnya dalam riset, Jumat (22/12/2023).

Menurutnya, fokus saat ini tertuju pada data indeks harga PCE. Angka tersebut diperkirakan menunjukkan kekakuan inflasi AS yang terus-menerus memberi The Fed lebih banyak dorongan untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama.

Dari dalam negeri, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan optimistis terhadap outlook perekonomian Indonesia 2024. Menurutnya, Indonesia memiliki modal ekonomi dan politik. Memasuki tahun 2024 ini kita tidak punya alasan untuk tidak optimis.

Ada beberapa indikator ekonomi Indonesia yang membuat pertumbuhan ekonomi optimis di atas 5%. Misalnya, pertumbuhan ekonomi masih di kisaran 5% atau lebih tinggi dari rata-rata global yang hanya 2,9%. Inflasi masih di angka 2,86% atau di bawah tingkat inflasi global 7,2%.

Di samping itu, beberapa indikator lain menjadi alasan di balik optimisme pemerintah, seperti naiknya tingkat penyerapan tenaga kerja nasional, yakni 4,5 juta orang dari Agustus 2022 ke Agustus 2023, dan PMI manufaktur di level ekspansif yakni 51,7.

“Selain itu, surplus neraca dagang 43 bulan berturut-turut, serta Indeks Keyakinan Konsumen November 2023 di angka 123,6,” kata Ibrahim.

Ibrahim memperkirakan pergerakan nilai tukar rupiah pada Senin (25/12/2023) akan tetap bergerak fluktuatif tetapi ditutup menguat di rentang Rp15.460 – Rp15.560.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper