Bisnis.com, JAKARTA — Emiten distributor gas alam PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) dengan membidik dana segar sebesar Rp179,62 miliar.
Berdasarkan prospektus, calon emiten dengan kode saham CGAS tersebut akan menawarkan 531,42 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp50 per saham atau setara 30% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Saham tersebut ditawarkan dengan harga Rp284 -Rp338 per saham.
Adapun dengan harga penawaran saham perdana tersebut, CGAS berpotensi meraup dana segar maksimal Rp179,62 triliun.
Selain menerbitkan saham baru, CGAS juga menerbitkan 265,71 juta waran seri I atau setara 21,43% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Waran yang memiliki harga pelaksanaan Rp306 tersebut memiliki rasio 1:2 untuk setiap saham di mana setiap 2 saham baru yang diterbitkan berhak atas 1 waran.
CGAS akan meraup dana segar sebesar Rp81,30 triliun dari penerbitan waran seri I.
Adapun untuk penggunaan dana hasil IPO, CGAS akan menggunakan sekitar 90% untuk pembayaran dalam rangka pembangunan LNG Station (Liquefied Natural Gas) di Galian Field Tambun Zone 7 Regional. Penggunaan dana ini dikategorikan sebagai capital expenditure (capex).
Baca Juga
Kemudian sekitar 10% akan digunakan CGAS untuk modal kerja. Penggunaan dana ini dikategorikan sebagai operating expenditure (opex).
Sementara itu, dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I, apabila dilaksanakan oleh pemegang saham, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja CGAS.
CGAS dijadwalkan akan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 8 Januari 2024. Masa penawaran awal akan dilaksanakan pada 14-19 Desember 2023, masa penawaran umum pada 2 - 4 Januari 2024 serta tanggal penjatahan pada 4 Januari 2024.
Adapun PT Pilarmas Investindo Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran umum perdana saham ini.