Bisnis.com, JAKARTA – PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk. (IKAI) mampu membalikkan rugi, yang selama ini menggelayuti kinerja perseroan, menjadi laba bersih pada kuartal III/2023.
Sepanjang Januari-September 2023, laba bersih perusahaan yang dicetak selama periode tersebut berada pada jalur positif yakni sebesar Rp1,58 miliar. Perolehan ini diraih setelah beberapa tahun terakhir IKAI membukukan rugi bersih.
Seiring dengan hal itu, laba kotor perusahaan naik menjadi Rp87,32 miliar dari tahun sebelumnya Rp79,82 miliar. Adapun pertumbuhan majemuk terhadap pendapatan IKAI mencapai 30,22% selama 2019-2023 dengan pendapatan konsolidasi mencapai Rp164,51 miliar.
Dari sisi segmen operasi, unit bisnis manufaktur keramik berkontribusi sebesar 57,13% dari keseluruhan bisnis. Pendapatan segmen manufaktur pada kuartal III/2023 tercatat mencapai Rp93,98 miliar, dengan distribusi terbesar lebih dari 70% ke distributor modern outlet.
Di sisi lain, kontribusi pendapatan entitas anak perhotelan didominasi oleh Swissbel Hotel Bogor yang mencapai 61% dari total pendapatan anak usaha perhotelan. Unit tersebut juga mencatat gross operating profit margin pada akhir kuartal tiga 2023 sebesar 39%.
Direktur Utama IKAI Yohas Raffli mengatakan bahwa sejak 2017 silam atau tepat setelah perubahan manajemen, perseroan secara strategis melaksanakan tiga transformasi utama secara bertahap dan berkelanjutan.
Baca Juga
Tahap pertama adalah transformasi keuangan. IKAI melakukan restrukturisasi pada debt to equity, kemudian stabilisasi arus kas dan penguatan struktur aset perusahaan melalui investasi pada bidang pelayanan dan property development.
Langkah kedua mengubah arah perusahaan. IKAI mengukuhkan arah perusahaan dengan fokus pada tiga investasi melalui tiga pilar, yakni manufaktur, hospitality dan property development.
“Pada tahapan ini, hal-hal kunci yang telah kami laksanakan diantaranya melakukan rebranding Hotel-hotel yang dimiliki perseroan dengan bekerjasama dengan International Hotel Chain,” ujar Yohas dalam laporan paparan publik, Senin (11/12/2023).
Menurutnya, aktivitas tersebut berhasil sehingga berdampak terhadap tingginya pertumbuhan pendapatan pasca rebranding tersebut. Terlihat pada pendapatan aktivitas perhotelan pada tahun 2020 sebesar Rp29,63 miliar menjadi Rp70,52 miliar pada 2023.
Tahap ketiga adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Transformasi ini adalah tumpuan dari tumbuhnya kinerja perusahaan sehingga hal tersebut menjadi fokus utama manajemen agar dapat mengidentifikasi dan mengembangkan talenta.
Pada tahun depan, Yohas menyampaikan bahwa IKAI berencana menargetkan pendapatan secara keseluruhan mencapai Rp259,8 miliar. Pada saat bersamaan, pertumbuhan revenue selama 5 tahun diproyeksikan di atas 20% dan EBITDA return on assets di atas 25%.
“Perseroan juga menargetkan pendapatan bersih sebelum pajak sebesar Rp7,49 miliar pada 2024. Perusahaan menargetkan pertumbuhan [CAGR] terhadap pendapatan dari tahun 2021 hingga 2026 mencapai 11% dengan pencapaian operating profit margin mencapai 12%,” tuturnya.