Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bitcoin Masih Mepet US$42.000 saat Pasar Global Melemah, Kenapa?

Bitcoin mengabaikan penurunan di pasar global selama reli ke level tertinggi dalam lebih dari 19 bulan.
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Bitcoin telah abai terhadap penurunan di pasar global selama reli ke level tertinggi lebih dari 19 bulan, merupakan tanda dari tidak berkaitannya Bitcoin dengan aset lainnya. 

Mengutip BloombergSelasa (5/12/2003) token ini telah melonjak 5,8% hingga mencapai US$42.000 pada Senin (4/12)  dan tepat di bawah level tersebut pada perdagangan pagi Asia pada hari Selasa. Sedangkan, indeks saham dan obligasi global mengalami penurunan sejak awal minggu ini.

Adapun berdasarkan data Coingecko, harga Bitcoin terpantau di posisi US$41.709,65 pada pukul 14.04 WIB, menguat 0,6% dalam 24 jam terakhir.

“Perbedaan ini menggarisbawahi rendahnya korelasi kripto saat ini dengan aset makro tradisional lainnya,” terang  kepala strategi aset digital di Fundstrat Global Advisors LLC, Sean Farrell. 

Korelasi Bitcoin dengan saham dan emas telah surut pada 2023 karena faktor spesifik kripto membantu memicu kenaikan 152% pada aset digital ini. Pendorong utama dari kenaikan tersebut adalah ekspektasi  AS akan mengizinkan dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin, yang berpotensi memperluas permintaan terhadap token ini.

Koefisien korelasi 90 hari untuk Bitcoin dan indeks saham dunia MSCI Inc. telah turun menjadi 0,18 dari 0,60 pada awal tahun. 

Kemudian, studi serupa untuk token dan emas spot menunjukkan angka tersebut telah menurun menjadi sekitar nol dari 0,36. Angka 1 menunjukkan aset bergerak searah, sementara minus-1 menunjukkan aset bergerak berlawanan arah.

Adapun faktor pendorong industri lainnya adalah regulasi. Para eksekutif Crypto semakin berharap bahwa tindakan keras terburuk AS terhadap sektor ini telah berakhir. 

“Saya merasa otoritas dan regulator AS benar-benar telah menyampaikan pendapat mereka,”  jelas Managing Partner di Token Bay Capital, Lucy Gazmararian, yang menuturkan bahwa kini bisa melihat lebih banyak dialog yang terjadi dengan regulator. 

Beberapa indikator teknis, seperti pengukur momentum yang disebut indeks kekuatan relatif 14 hari, menunjukkan bahwa reli Bitcoin telah melebar. Indeks ini berada di angka 75, di atas level 70 yang dianggap sebagai overbought.

Pada saat yang sama, minat spekulatif dipicu oleh prediksi lampu hijau dari Securities & Exchange Commission untuk ETF Bitcoin spot AS pada bulan Januari 2024.  Para investor juga merasa yakin dari taruhan tentang pemotongan suku bunga Federal Reserve tahun depan.

Pialang online Robinhood Markets Inc. mengatakan dalam keterbukaan bursa pada hari Senin bahwa volume perdagangan crypto nasional pada bulan November 2023 sekitar 75% di atas level Oktober.

"Pasti menjadi lebih jelas setelah keputusan dicapai pada ETF spot," jelas penyedia riset Kaiko, mengenai apakah reli Bitcoin akan bertahan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper