Bisnis.com, JAKARTA – Keputusan Securities and Exchange Commission (SEC) terhadap pengajuan Bitcoin menjadi ETF menjadi salah satu penopang harga Bitcoin (BTC) menembus level terbaru di US$41.699 per koin dan berpeluang menguat menembus US$47.800 per koin
Berdasarkan data coinmarketcap pukul 13.30 WIB, koin kripto dengan kapitalisasi paling jumbo, Bitcoin menyentuh level tertinggi di atas US$41,699 per koin pada perdagangan hari ini, Senin (4/12/2023).
BTC melambung hingga 5,64% dalam perdagangan 24 jam sementara secara akumulasi pada perdagangan sepekan, BTC telah naik 11,43%.
Sementara itu, aset kripto lainnya yaitu Ethereum (ETH) tercatat naik 4,63% dalam perdagangan 24 jam ke level US42.258 per koin. Adapun untuk stable coin USDC dan USDT masih di level US$1 per koin.
Pengamat Kripto Desmond Wira mengatakan SEC AS untuk ETF Bitcoin menjadi salah satu sentimen positif kenaikan harga BTC. Namun, BTC sendiri masih dibayangi oleh ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed.
“Namun dampak terbesarnya adalah penurunan suku bunga Federal Reserve yang sepertinya tidak bisa dihindari dan pasar kini memperkirakan akan dimulai pada bulan Maret,” kata Desmond, Senin (4/12/2023).
Baca Juga
Desmond berpendapat bahwa BTC masih bisa menguat terbatas dengan resistance di level US$47.800 per koin.
Senada, CEO Triv Gabriel Rey mengatakan saat ini semua mata investor sedang tertuju pada persetujuan pengajuan Blackrock untuk Bitcoin menjadi ETF oleh SEC. Batas waktu persetujuan berkisar di tanggal 7-10 Januari 2024.
“Kondisi ini menyebabkan banyak orang berspekulasi dengan membeli bitcoin,” kata Gabriel kepada Bisnis, Senin (4/12/2023).
Gabriel Rey menjelaskan Blackrock sendiri memiliki rekor persetujuan pengajuan ETF dengan perbandingan 575 : 1, artinya dari 576 ETF yang diajukan Blackrock hanya 1 yang pernah ditolak SEC
Meski telah menembus level US$41.000, Gabriel memprediksi BTC akan mengalami koreksi minor setelah berada di atas US$42.000 dan merupakan poin masuk yang bagus di angka kisaran US$34.000-US$35.000 per koin.