Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah saham blue chip dari berbagai sektor diprediksi akan menopang IHSG pada 2024 mendatang. Adapun, saham-saham yang diprediksi menggerakan indeks pada tahun Pemilu 2024 bukan lagi saham BREN dan AMMN yang saat ini menopang IHSG sepanjang paruh kedua 2023.
Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas Isfhan Helmy mengatakan, dari sisi sektoral, sektor perbankan diprediksi masih akan menggerakan IHSG pada tahun depan, dengan aliran dana yang diprediksi deras, terutama dari investor asing.
"Biasanya inflow dari asing ini masih akan berlanjut tahun depan dan memang kalau kita bicara penggerak indeks itu harusnya perbankan ini menjadi yang terdepan," ujar Ishfan dalam diskusi virtual Selasa, (5/12/2023).
Adapun, saham perbankan yang menjadi top picks dari Sinarmas Sekuritas yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan target harga Rp6.300 sehingga potensial upsidenya sekitar 17,8%. Adapun saham BBRI ditutup terkoreksi 0,91% ke level Rp5.450 pada Selasa, (5/12/2023).
Selain itu, saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) juga menjadi top picks dengan target harga Rp4.500. Saham ARTO ditutup menguat 2,91% ke level Rp3.180 per saham pada hari ini.
"Penguat IHSG yang lain mungkin datang dari sektor konsumer ya. Kalau kita bicara bobot yang paling besar itu akan ada dari ICBP kalau konsumer dan Alfamart [AMRT]," katanya.
Baca Juga
Adapun, saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) milik Grup Salim diprediksi moncer dengan target harga Rp13.500 per saham dengan potensial upside 28,3%. Sedangkan saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) atau Alfamart memiliki target harga Rp3.400 per saham dengan potensial upside 17,2%.
Selain itu, saham PT Astra International Tbk. (ASII) juga diprediksi menopang IHSG pada 2024 dengan target harga Rp7.800 per saham. Disusul saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan target harga Rp4.700 per saham.
Menurut Ishfan, investor tidak perlu mengkhawatirkan tensi politik di Tanah Air secara berlebihan, dia bilang, investor lebih disarankan utuk berfokus terhadap kinerja emiten-emiten terkait.
"Karena apapun yang terjadi di politik, sejauh ekonomi berjalan dengan baik, pertumbuhan ekonomi masih di atas 5%, maka harusnya IHSG juga akan baik-baik saja," pungkasnya.
Alhasil, Sinarmas Sekuritas mematok target IHSG berada di kisaran 7.600 hingga 8.050 pada 2024 mendatang, yang mengimplikasikan 13,8 kali-15,3 kali price earning pada 2024.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.