Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Sebut Sektor Teknologi & Finansial Berperan atas IHSG ke 7.080

OJK mencatatkan penguatan IHSG per November 2023 sebesar 4,87% month to date (date) ke level 7.080,74 ditopang oleh sekor teknologi dan keuangan.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menyampaikan sambutan dalam Capital Market Journalist Workshop-Media Gathering yang berlangsung di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (17/11/2023). - Bisnis/Wibi Pangestu Pratama
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menyampaikan sambutan dalam Capital Market Journalist Workshop-Media Gathering yang berlangsung di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (17/11/2023). - Bisnis/Wibi Pangestu Pratama

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per November 2023 sebesar 4,87% month to date (date) ke level 7.080,74 ditopang oleh sekor teknologi, infrastruktur dan keuangan.  

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengeklaim pasar keuangan Indonesia terus menunjukkan ketangguhan di tengah dinamika penguatan pasar keuangan global. 

“Per 30 November 2023, indeks saham Indonesia (IHSG) mencatatkan kenaikan sebesar 4,87% MTD, mencapai level 7080,74. Pada Oktober 2023, IHSG berada pada level 6.752,21,” katanya dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner OJK November, Senin (4/12/20230. 

Meski demikian, IHSG mencatatkan penurunan net sell investasi non-residen sebesar Rp0,52 triliun mtm dibandingkan dengan Oktober 2023 dengan outflow mencapai Rp8,10 triliun mtd. Beberapa sektor di IHSG juga tetap menguat pada November 2023, terutama sektor teknologi, infrastruktur, dan keuangan.

Secara year to date, IHSG menguat sebesar 3,36%, namun investor non-residen mencatatkan net sell sebesar Rp13,86 triliun dibandingkan Oktober 2023 dengan net sell mencapai Rp13,34 triliun ytd. 

Sementara itu, dalam hal likuiditas RNTH November 2023 meningkat menjadi Rp10,54 triliun ytd dibandingkan dengan Rp10,48 triliun pada Oktober 2023.

Seiring dengan pergerakan global, pasar Surat Berharga Negara (SBN) per 30 November 2023 mencatatkan inflow asing sebesar Rp23,50 triliun mtd. Sementara itu, pada Oktober 2023, outflow tercatat sebesar Rp12,62 triliun mtd. Kondisi ini mendorong penurunan yield SBN rata-rata sebesar 35,38 bips mtd di seluruh tenor.

Secara YTD, yield SBN turun rata-rata sebesar 16,21 bips di seluruh tenor, dengan non-residen mencatatkan net buy sebesar Rp71,69 triliun. 

Di sisi lain, untuk obligasi (ICBI) per 30 November 2023 tercatat menguat sebesar 7,34% ytd ke level 370,10, sedangkan pada Oktober 2023, menguat sebesar 4,64% ytd. Di pasar obligasi korporasi, aliran dana masuk dari investor non-residen mencapai Rp64,72 miliar mtd, namun secara ytd masih tercatat outflow sebesar Rp1,46 triliun.

Sementara itu, OJK mencatat nilai Aset Under Management (AUM) per 30 November 2023 mencapai Rp808,32 triliun, dengan nilai aktiva bersih reksa dana sebesar Rp492,72 triliun, mengalami penurunan sebesar 0,39% mtd. Investor reksa dana mencatatkan net redemption sebesar Rp7,30 triliun mtd. Sementara itu secara ytd NAB menurun 2,41%, namun masih mencatatkan net subscription sebesar Rp2,68 triliun.

Inarno menjelaskan penghimpunan dana di pasar modal masih tinggi, mencapai Rp230,59 triliun dengan 74 emiten baru tercatat hingga 30 November 2023. 

“Penghimpunan dana per November telah memenuhi target tahun 2023, sementara terdapat 96 pipeline penawaran umum dengan nilai indikatif sebesar Rp41,11 triliun rupiah, termasuk rencana IPO oleh 64 perusahaan baru,” jelas Inarno. 

Kemudian penggalangan dana melalui Securities Crowdfunding (SCF) sebagai alternatif pendanaan bagi UKM tercatat sebanyak 16 penyelenggara telah mendapatkan izin dari OJK, dengan 484 penerbit, 166.452 pemodal, dan total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp1,03 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper