Bisnis.com, JAKARTA - Emiten komponen otomotif PT Selamat Sempurna Tbk. (SMSM) memberikan kisi-kisi dividen final untuk tahun buku 2023 yang akan dibayarkan pada tahun depan. Diketahui, SMSM merupakan salah satu emiten yang rajin membagikan dividen untuk pemegang sahamnya.
Direktur Selamat Sempurna Ang Andri Pribadi mengatakan, perseroan memiliki komiten untuk membagikan dividen sebanyak 4 kali setahun yang akan dibagikan per kuartal.
Sepanjang tahun berjalan 2023, perseroan sudah tiga kali mengucurkan dividen interim, dengan total senilai Rp80 per saham atau sebesar Rp460,69 miliar. Total dividend payout ratio (DPR) sebesar 66% dari laba bersih.
Sedangkan pada tahun 2022, Selamat Sempurna telah membagikan dividen final dengan total nilai Rp518,04 miliar atau Rp90 per saham kepada pemegang sahamnya. Dividend payout ratio untuk tahun buku 2022 sebesar 61%.
Lebih lanjut Andri mengatakan, perseroan juga berkomitmen untuk membagikan dividen payout ratio lebih tinggi dari 45%. Perseroan berharap secara value dividen akan tumbuh setiap tahunnya.
"Untuk dividen final tahun buku 2023, ya tentu kalau kita melihat dari tahun lalu, total mencapai Rp90 per lembar saham. Sedangkan untuk dividen saat ini, kalau tidak salah sudah mencapai Rp80 per saham. Kami berharap dividen final itu akan melebihi dividen tahun lalu, berarti lebih besar daripada Rp90," ujar Andri.
Baca Juga
Kendati demikian, dia belum dapat membeberkan secara angka mengenai berapa besaran dividen final yang akan dibagikan, karena masih harus menunggu persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Berkaca pada kinerja keuangannya, SMSM meraih laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp694,83 miliar hingga 30 September 2023, atau naik 8,72% secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp639,07 miliar.
Kenaikan laba perseroan didorong meningkatnya penjualan neto 3,13% yoy menjadi Rp3,76 triliun, dibandingkan kuartal III/2022 sebesar Rp3,64 triliun. Adapun, Selamat Sempurna memproduksi berbagai komponen otomotif meliputi filter Sakura, radiator ADR, hingga karoseri.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pergerakan saham SMSM masih cenderung melemah dan bergerak di bawah MA200, investor disarankan mencermati area supportnya dan melihat dari MACD dan stochastic pergerakannya masih rawan melanjutkan koreksinya.
"Rekomendasi wait and see untuk saham SMSM dengan level support di Rp1.775, dan level resisten di Rp1.885 per saham," ujar Herditya kepada Bisnis Kamis, (30/11/2023).
Senada, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, saham SMSM masih dalam tren melemah dengan potensi menuju Rp1.600-Rp1.650 selama penutupan mingguan masih di bawah garis MA5.
"Trend reversal baru terkonfirmasi apabila ada kenaikan di atas Rp1.995," ujar Ivan kepada Bisnis. Adapun pada perdagangan Kamis, (30/11/2023), saham SMSM ditutup menguat 8,99% ke level Rp2.000 per saham.
_____
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.