Bisnis.com, JAKARTA - Emiten komponen otomotif, PT Selamat Sempurna Tbk. (SMSM) mengungkapkan pasar ekspor komponen otomotif hingga akhir tahun masih menjanjikan di tengah kondisi ketidakpastian geopolitik global. Pasalnya, penjualan mobil nasional pada September 2023 mengalami penurunan.
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil dari pabrikan ke diler (wholesales) pada September 2023 mencapai 79.883 unit atau turun 10,1% (month-to-month/mtm) dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 88.878 unit.
Jika dibandingkan dengan September 2022, penjualan secara wholesales mengalami penurunan 20,1% secara yoy. Secara kumulatif, sepanjang Januari-September 2023 angka penjualan mobil nasional tembus 755.173 unit.
Di lain sisi, angka penjualan ekspor nasional sepanjang Januari-September 2023 tembus 379.498 unit atau naik 13,4% dibandingkan periode sama 2022 sebanyak 334.530 unit.
Chief Financial Officer SMSM Ang Andri Pribadi mengatakan, sejauh ini turunnya penjualan mobil nasional tidak berdampak signifikan terhadap perseroan, mengingat penjualan komponen SMSM lebih berfokus kepada pasar aftermarket.
"Kinerja penjualan komponen SMSM sepanjang sembilan bulan pertama 2023 sejauh ini masih cukup baik dan sejalan dengan target secara top line dan bottom line," ujar Andri kepada Bisnis, Selasa (17/10/2023).
Baca Juga
Adapun, SMSM menetapkan target pertumbuhan penjualan sekitar 5% sampai 10%, dan pertumbuhan laba bersih sekitar 10% dibandingkan 2022. Sepanjang semester I/2023, SMSM menorehkan laba bersih Rp429,33 miliar, sedangkan penjualan neto sebesar Rp2,47 triliun.
Andri mengatakan, secara kontribusi, penjualan ekspor komponen lebih menjanjikan dibandingkan penjualan domestik. Perseroan masih optimistis mengandalkan pasar ekspor meskipun di tengah ketidakpastian global seperti konflik Israel-Hamas dan juga ketidakpastian suku bunga Bank Sentral AS Federal Reserve.
"Proyeksi kinerja ekspor komponen SMSM hingga akhir 2023 masih cukup baik, di pasar domestik maupun ekspor. Namun demikian bila dilihat secara size market, kontribusi dari pasar overseas akan lebih menjanjikan dibandingkan dengan pasar domestik," jelas Andri.
Menilik kinerja ekspornya, per semester I/2023 SMSM telah mengekspor komponen ke negara-negara di Asia dengan nilai Rp622,79 miliar, diikuti Amerika yang berkontribusi Rp314,62 miliar, Eropa Rp312,48 miliar, Australia Rp175,03 miliar, hingga Afrika Rp45,42 miliar.
Jika ditotal secara keseluruhan penjualan ekspor SMSM tembus Rp1,47 triliun atau lebih tinggi dibanding penjualan domestik sebesar Rp1 triliun. Adapun, Selamat Sempurna memproduksi berbagai komponen otomotif meliputi filter Sakura, radiator ADR, hingga karoseri.
Meninjau kinerja sahamnya, sepanjang 2023 saham SMSM terus mengalami tren kenaikan (uptrend) dari harga Rp1.555 per saham pada 2 Januari 2023, naik 51,12% year-to-date (ytd) ke level Rp2.350 pada penutupan Senin, (16/10/2023).
Saham SMSM sempat menyentuh level terendah di Rp1.420 pada Maret 2023, sedangkan level tertingginya di Rp2.520 pada Oktober 2023.
Meskipun demikian, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyarankan investor untuk hold saham SMSM dengan level support Rp2.280.
"Rekomendasi wait and see untuk saham SMSM dengan level support Rp2.280 dan level resisten di Rp2.430," ujar Herditya kepada Bisnis, Selasa (17/10/2023).
__________________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.