Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabar Divestasi Vale Indonesia ke MIND ID, Saham INCO Melemah

Saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) melemah hari ini di tengah progres divestasi saham ke MIND ID.
Hafiyyan,Nyoman Ary Wahyudi
Hafiyyan & Nyoman Ary Wahyudi - Bisnis.com
Jumat, 17 November 2023 | 18:07
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023)/Bisnis-Paulus Tandi Bone
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023)/Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) melemah pada perdagangan Jumat (17/11/2023) di tengah progres divestasi saham ke MIND ID.

Saham INCO ditutup melemah 2,34% atau 110 poin menjadi Rp4.590. Sepanjang sesi, saham INCO bergerak di rentang 4.590-4.710. Artinya, saham INCO ditutup di level terendah harian.

Transaksi saham INCO mencapai Rp47,38 miliar. Kapitalisasi pasarnya Rp45,61 triliun dengan valuasi PER 10,01 kali. Sepanjang 2023, saham INCO turun 35,35%.

Sebagai informasi, BUMN Holding Industri Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID telah menandatangani kesepakatan pendahuluan atau head of agreement (HoA) dengan pemegang saham asing PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) ihwal kewajiban sisa divestasi saham 14%.

Penandatanganan HoA itu dilakukan di sela-sela forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) 2023 di San Francisco, Amerika Serikat, pekan ini. 

“Dalam momen APEC ini ditandatangani, minggu ini, karena Sabtu (18/11/2023) sudah pada pulang kalau nggak tanda tangan ya nggak jadi,” ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (17/11/2023). 

Arifin menuturkan, lewat penandatangan HoA itu disepakati beberapa hal terkait dengan kepastian konversi kontrak karya (KK) INCO menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK). Dengan demikian, INCO bakal mendapat perpanjangan konsesi selama 20 tahun mendatang, selepas KK berakhir pada Desember 2025. 

Selain itu, MIND ID dipastikan bakal mendapat hak pengendali terkait dengan keputusan strategis INCO nantinya. Alasannya, MIND ID berhak untuk menempatkan dua perwakilan masing-masing untuk memegang posisi direktur utama dan komisaris utama. 

“Ini kan management board ya, keputusan utama tentu saja di antara komisaris ya, komisaris utamanya itu dari MIND ID, tapi segala sesuatunya itu dalam kerja sama harus sepakat kemudian fairness,” kata Arifin. 

Adapun, dalam struktur kepemilikan saham INCO saat ini mayoritas masih dikuasai oleh Vale Canada Limited sebesar 43,79%, MIND ID sebesar 20%, dan Sumitomo Metal Mining sebesar 15,03%, sedangkan kepemilikan publik sebesar 20,38%.

Dengan adanya kesepakatan tersebut, MIND ID berpotensi untuk menguasai 34% saham INCO.

Seperti diberitakan sebelumnya, MIND ID berulang kali menegaskan keinginannya untuk menjadi pengendali utama INCO melalui momentum divestasi saham perpanjangan izin tambang INCO.

MIND juga meminta seluruh perjanjian pemegang saham (shareholder’s agreement), investor rights agreement, termasuk ketentuan block voting agreement antara Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. (SMM) untuk diamandemen ulang sebelum negosiasi sisa kewajiban divestasi INCO berlanjut.

Lewat investor rights agreement beberapa bulan lalu, MIND ID dipastikan hanya dapat mengakuisisi tambahan saham maksimal sebesar 14%.

“Kami berketetapan merombak ketentuan dalam shareholder’s agreement, investor rights agreement, termasuk ketentuan block voting agreement yang berpotensi menghambat pengembangan ke depan,” kata Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII ihwal kelanjutan divestasi INCO di DPR RI, Jakarta, Selasa (29/8/2023).

Hendi mensinyalir porsi 34% MIND ID nantinya bakal tidak signifikan untuk menentukan kebijakan perseroan lantaran kesepakatan konsolidasi atau voting antara VCL dan SMM lewat perjanjian block voting agreement.

Dengan demikian, posisi MIND ID selepas divestasi rampung bakal lemah saat pengambilan keputusan strategis menyangkut kebijakan operasi hingga finansial perusahaan tambang tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper