Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melanjutkan penguatan ke posisi 6.900 berkat pelambatan data inflasi AS sehingga bisa menahan suku bunga acuan The Fed pada perdagangan hari ini, Rabu (15/11/2023).
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG breakout MA5 6.832 pada perdagangan kemarin. Secara teknikal terbentuk golden cross pada Stochastic RSI dan pelebaran positive slope pada MACD.
“Sehingga, IHSG diperkirakan melanjutkan penguatan ke area resistance 6.880-6.900 pada hari ini,” katanya dalam riset harian, Rabu (15/11/2023).
Pada perdagangan kemarin, Selasa (14/11/2023), IHSG bergerak menguat 0,35% dan parkir di posisi 6.862. Sepanjang perdagangan, indeks komposit bergerak di rentang 6.829 hingga 6.887. Penguatan IHSG ini ditopang oleh 285 saham menguat, sementara itu 233 saham melemah dan 234 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp10.826,88 triliun.
Adapun beberapa sentimen yang mempengaruhi gerak IHSG yaitu dari eksternal, investor menunggu rilis data inflasi AS yang diperkirakan turun ke 3,3% yoy di Oktober 2023 dari 3,7% yoy di September 2023.
Selain itu juga terdapat pernyataan dari sejumlah pejabat tinggi The Fed pada pekan ini yang dapat memberikan petunjuk mengenai seberapa lama The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan di level yang tinggi.
Baca Juga
Masih dari eksternal, Inggris juga akan rilis data inflasi yang diperkirakan turun ke 5,8% yoy di Oktober 2023 dari 6,1% yoy di September 2023.
Sementara itu, dari dalam negeri, pasar menanti rilisnya data Neraca Perdagangan Indonesia (15/11). Surplus NPI diperkirakan kembali terjadi di Oktober 2023. Akan tetapi, surplus tersebut disebabkan oleh penurunan nilai ekspor yang lebih dalam dari penurunan nilai impor.
Seiring dengan prediksi IHSG serta sentimen yang menyertainya, Valdy merekomendasikan beberapa saham di antaranya ICBP, GGRM, JPFA, ELSA, BBNI, PTPP, dan ESSA.
Terpisah, Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi menjelaskan IHSG terlihat melakukan kembali rebound dengan volume rendah untuk menguji resistance garis MA200 sekaligus resistance sideways channel-nya.
“Jika mampu breakout resistance garis MA200 maka akan mengkonfirmasi fase bullishnya,” katanya dalam riset.
Meski demikian, jika IHSG breakdown support garis MA100 maka berpeluang untuk membuat LL level dan menguji level terendahnya di Oktober 2023. Range pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 6.810 hingga 6.940.
Saham-saham rekomendasi RHB Sekuritas yaitu:
- INCO beli area disekitar Rp4.700 dengan target jual di Rp5.100 hingga Rp5.550. Cut loss di Rp4.480
- GGRM beli area disekitar Rp21.600 dengan target jual di Rp23.575 hingga Rp26.300. Cut loss di Rp20.950
- PTBA beli area disekitar Rp2.360 dengan target jual di Rp2.590 hingga Rp2.740. Cut loss di Rp2.310.
- SSIA beli area disekitar Rp420 dengan target jual di Rp442 hingga Rp470. Cut loss di Rp404.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.