Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Induk Indo Tambangraya (ITMG) Beberkan Rencana Akuisisi hingga Diversifikasi Energi Hijau

Konglomerasi Thailand, Banpu, yang juga induk Indo Tambangraya Megah (ITMG) menjelaskan rencana akuisisi dan diversifikasi ke energi hijau.
Chief Executive Officer Banpu Public Company Limited Somruedee Somphong saat wawancara di Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (14/11/2023). Banpu merupakan induk usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG). JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Chief Executive Officer Banpu Public Company Limited Somruedee Somphong saat wawancara di Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (14/11/2023). Banpu merupakan induk usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG). JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, TANGERANG SELATAN - Emiten tambang batu bara, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menyampaikan terus mencari peluang untuk menambah portofolionya di bisnis hijau atau energi baru terbarukan. Hal tersebut ditegaskan oleh induk ITMG, Banpu Public Company Limited.

Chief Executive Officer Banpu Somruedee Somphong mengatakan ITMG baru saja mendirikan PT ITM Bhineka Power (IBP) sekitar dua tahun yang lalu. Dari sana, kata dia, investasi ITMG akan terus berkembang.

"Kami akan melihat bagaimana kami bisa melakukan beberapa akuisisi untuk membuatnya semakin besar," kata Som, panggilan akrabnya, ditemui di Tangerang Selatan, Selasa (14/11/2023).

Hanya saja, kata dia, saat ini Grup ITMG belum memiliki target yang pasti. Selain itu, ITMG juga belum bisa membeberkan siapa saja pihak yang diajak berbicara mengenai akuisisi ini. 

Som juga menuturkan, pihaknya sangat terbuka untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan Indonesia, untuk menjadi partner dalam proyek energi hijau dari hulu, midstream, hingga hilir. Di sektor mineral, ITMG juga mengincar bisnis nikel.

"Kami sangat terbuka. Kami harap kami dapat bekerja sama dengan beberapa perusahaan," ujarnya.

Dia juga menuturkan pembiayaan untuk proyek energi hijau ITMG bukan merupakan masalah untuk saat ini. Som mengatakan ITMG adalah perusahaan dengan kas yang besar, dan siap untuk melakukan investasi di perusahaan berskala kecil, menengah, hingga besar untuk masuk ke bisnis baru.

Adapun hingga akhir September 2023, ITMG mencetak pendapatan mencapai US$1,82 miliar atau setara Rp28,53 triliun (estimasi kurs Rp15.526 per dolar AS). Pendapatan tersebut turun 30,19% dibandingkan per kuartal III/2022 yang menembus US$2,61 miliar atau sekitar Rp40,61 triliun.

Pendapatan bersih ITMG ini dikontribusi dari anak usaha PT Bharindo Ekatama US$763,32 juta, PT Indominco Mandiri (IMM) sebesar US$583,74 juta, PT Trubaindo Coal Mining (TCM) yang mencapai US$524,71 juta. 

Berdasarkan segmen penjualannya, penjualan ITMG ke China menjadi kontributor terbesar dengan nilai US$524,40,79 juta, selanjutnya Jepang US$367,62 juta, Indonesia US$311,11 juta, Filipina US$192,42 juta, dan Thailand US$106,75 juta.

Turunnya pendapatan ini juga turut membuat laba bersih ITMG turun menjadi US$405,83 juta atau sekitar Rp6,3 triliun. Laba bersih ITMG turun 54,59% dari sebelumnya US$893,81 juta per September 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper