Bisnis.com, JAKARTA — PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) bakal membagikan dividen tunai interim tahun buku 2024 sebesar US$90 juta atau setara dengan Rp1.228 per lembar saham.
Dividen ini mewakili 70% dari laba bersih perseroan yang dilaporkan sepanjang semester I/2024. Adapun, pembagian dividen tunai interim itu merujuk pada Keputusan Direksi tanggal 26 Agustus 2024 yang disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan pada 29 Agustus 2024.
Direktur Utama ITMG Mulianto mengatakan perseroannya bakal membagikan dividen interim, selain dividen final nantinya.
Mulianto mengatakan komitmen pembagian dividen interim dan dividen final menjadi strategi perusahaan untuk memberi nilai tambah bagi investor atau pemegang saham.
“Untuk dividen interim itu akan kita berikan,” kata Mulianto saat Public Expose daring, Rabu (28/8/2024).
Dividen Interim akan dibagikan kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham atau Recording Date pada tanggal 11 September 2024 dan/atau pemilik saham perseroan pada sub rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia pada tanggal tersebut.
Baca Juga
Jadwal Pembayaran Dividen Interim :
Cum Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi |
9 September 2024 |
Ex Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi |
10 September 2024 |
Cum Dividen di Pasar Tunai |
11 September 2024 |
Ex Dividen di Pasar Tunai |
12 September 2024 |
Recording Date |
11 September 2024 |
Tanggal Pembayaran Dividen |
25 September 2024 |
Sementara itu, konsensus analis yang dihimpun Bloomberg menunjukkan proyeksi rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio/DPR) Indo Tambangraya Megah sebesar 66,77% pada 2024.
Artinya, posisi itu lebih besar dari 39,83% untuk periode 2023. Adapun, estimasi DPR Indo Tambangraya Megah sebesar 69,47% pada 2025. Untuk diketahui, ITMG membukukan pendapatan US$1,04 miliar pada semester I/2024.
Pendapatan ini turun 19,22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$1,29 miliar. Dalam keterangan resminya, ITMG menyampaikan volume penjualan mencapai 10,8 juta ton atau naik 9% year-on-year.
Di sisi lain, harga jual rata-rata batu bara (average selling price/ASP) turun 27% year-on-year sejalan dengan normalisasi harga batu bara. Penurunan harga jual batu bara ini menjadi penyebab penurunan pendapatan ITMG sepanjang semester I/2024.
--
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.