Bisnis.com, JAKARTA — Emiten yang bergerak di bidang penjualan dan distribusi barang konsumen PT Tigaraksa Satria Tbk. (TGKA) berencana membagikan dividen interim tahun buku 2023 senilai Rp27,55 miliar atau setara Rp30 per saham.
Corporate Secretary Tigaraksa Satria Syahrizal Sabir dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan, Dewan Komisaris telah menyetujui keputusan Direksi TGKA pada 8 November 2023 untuk membagi dan membayar dividen interim buku 2023 sebesar Rp27,55 miliar.
"Dividen interim tahun buku 2023 adalah senilai Rp30 lembar saham akan dibagikan kepada pemegang saham yang berhak," tulis Syahrizal, Jumat (10/11/2023).
Dia melanjutkan, cum dividen interim TGKA di pasar reguler dan negosiasi adalah pada 20 November 2023 dan ex dividen interim di pasar reguler dan negosiasi pada 21 November 2023.
Lalu cum dividen interim di pasar tunai pada 22 November 2023 dan ex dividen interim di pasar tunai pada 23 November 2023. Recording date atau pemegang saham yang berhak atas dividen adalah pada 22 November 2023.
"Pelaksanaan pembayaran dividen interim adalah pada 30 November 2023," ucapnya.
Syahrizal menuturkan jadwal pelaksanaan dan tata cara pembayaran dividen interim telah dikoordinasikan dengan BEI, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Biro Administrasi Efek perseroan.
Baca Juga
Syahrizal juga menegaskan pembagian dividen interim untuk tahun 2023 kepada pemegang saham TGKA, sebagaimana disebutkan dan tidak akan mempengaruhi kelangsungan usaha TGKA.
Sebagai informasi, TGKA melaporkan pendapatan bersih per 30 September 2023 menembus Rp10,84 triliun atau 11,61% lebih rendah daripada kuartal III/2022 sebesar Rp9,71 triliun.
Secara rinci berdasarkan segmen, kontribusi paling jumbo pendapatan TGKA diperoleh dari penjulan susu, makanan ringan dan kebutuhan rumah tangga senilai Rp10,41 triliun. Kemudian penjualan buku pendidikan senilai Rp208,59 miliar, dan pendapatan dari penjulan gas (LPG), kompor dan blender senilai Rp220,59 miliar.
Alhasil, TGKA mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp345,46 miliar, laba tersebut naik 7,44% secara year-on-year (yoy) dibandingkan kuartal III/2022 yang sebesar Rp321,55 miliar.