Bisnis.com, JAKARTA – Emiten penjualan dan distribusi produk konsumsi PT Tigaraksa Satria Tbk. (TGKA) mencatatkan laba bersih Rp481,09 miliar pada 2021 dan akan segera melakukan pembagian dividen.
Sejauh ini, TGKA bergerak di bidang distribusi produk konsumsi dry products. Perseroan melihat adanya peluang yang terus bertumbuh untuk kategori produk makanan dan minuman yang memerlukan fasilitas cold chain.
Mengutip materi paparan publik TGKA, Rabu (11/5/2022) TGKA sebagai perusahaan distribusi berskala nasional memiliki kompetensi yang memadai untuk merambah ke lini distribusi cold chain process.
Distribusi produk cold chain hampir sama seperti distribusi dry products yang sudah dijalankan TGKA, yang membedakannya yaitu kategori frozen & chilled products membutuhkan fasilitas cold chain dalam proses penyimpanan & distribusi.
TGKA telah bekerjasama dengan perusahaan penyedia produk nutrisi bayi dan anak seperti Nutricia, Sarihusada dan Wyeth, tak ketinggalan makanan dan minuman seperti permen Yupi, Quacker Oats, keju Emina, produk-produk Nutrifood dan masih banyak lagi.
Pendapatan TGKA menurun, dari Rp12,48 triliun pada 2020 menjadi Rp11,92 triliun pada 2021.
Baca Juga
Penjualan TGKA berasal dari beberapa segmen unit usaha, seperti produk konsumer yang meningkat 91,44 persen yoy menjadi Rp10,9 triliun dan layanan manufaktur meningkat 0,41 persen yoy menjadi Rp48,76 miliar.
Adapun segmen smart family products setelah eliminasi naik 4,70 persen yoy menjadi Rp560,92 miliar, disusul segmen blue gas Indonesia dengan kenaikan 3,45 persen yoy menjadi Rp410,93 miliar.
Tepat hari ini, Rabu (11/5/2022) TGKA akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2021 dengan sejumlah agenda.
Mengutip keterbukaan informasi perseroan, ada 5 agenda RUPST yang akan dibahas, yaitu laporan direksi terkait kinerja TGKA untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021 serta pengesahan laporan tahunan.
Selain itu, TGKA juga akan membahas persetujuan penggunaan laba perseroan dan pembagian dividen untuk tahun buku 2021, penunjukan kantor akuntan publik independen dan juga penetapan honorarium anggota dewan komisaris serta penetapan remunerasi anggota direksi perseroan untuk tahun buku 2022.