Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Kamis, (2/11/2023) usai The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25%-5,5%. Saham GOTO masuk jajaran top gainers hari ini.
Berdasarkan data RTI Business pukul 16.00 WIB, IHSG parkir di posisi 6.751,38 dengan menanjak 1,64% atau 108,96 poin dari penutupan perdagangan hari sebelumnya. Indeks komposit bergerak di rentang 6.695 hingga 6.784 pada perdagangan hari ini.
Adapun, sebanyak 26,18 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp11,44 triliun dalam 1,32 juta kali transaksi. Sebanyak 370 saham yang menguat, 167 saham yang melemah, dan 215 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tembus Rp10.524 triliun.
Adapun, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) masuk jajaran top gainers hari ini dengan kenaikan 14,52% ke level Rp71 per saham, nilai transaksi GOTO tembus Rp623,5 miliar. Saham GOTO berada di urutan kedua, di bawah PT Krida Jaringan Nusantara Tbk. (KJEN) yang naik 21,51% ke level Rp126 per saham.
Sementara itu, saham paling laris diperdagangkan hari ini yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan nilai transaksi tembus Rp1 triliun. Saham BBRI pun naik 3,52% ke posisi Rp5.000 per saham.
Selanjutnya ada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang laris diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp678,2 miliar. Saham BMRI naik 4,42% ke level Rp5.900 per saham.
Baca Juga
Dari jajaran emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big cap, saham AMMN naik 3,76% ke level Rp6.900. Diikuti saham BBCA yang naik 2,91% ke posisi Rp8.850, dan saham BYAN milik konglomerat Low Tuck Kwong yang naik 1,79% ke level Rp18.500.
Sementara itu, dari jajaran top losers ada saham PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk. (DIVA) yang turun 19,70% ke level Rp212 per saham. Diikuti PT Telefast Indonesia Tbk. (TFAS) yang terkoreksi 15,79% ke level Rp1.040 per saham.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, Indonesia catatkan pertumbuhan inflasi secara tahunan pada Oktober 2023 sebesar 2,56%.
"Angka inflasi tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 2,28%. Perolehan inflasi ini masih dalam target Bank Indonesia (BI) di level 2-4%," ujar Ratih dalam riset harian.
Sedangkan dari mancanegara, hasil FOMC The Fed pada awal November 2023, memberikan keputusan untuk menahan suku bunga di level 5,25-5,5%. Keputusan menahan suku bunga dilakukan dalam dua pertemuan terakhir setelah The Fed menaikkan 525 bps sejak Maret 2022.
Penutupan IHSG hari ini juga sejalan dengan prediksi Tim Analis MNC Sekuritas yang mengatakan IHSG berpeluang naik ke 6.700 setelah The Fed menahan suku bunga acuan yang membuat pasar saham global menanjak. Posisi IHSG saat ini sudah tembus supportnya di 6.666.